Status Besi Bayi Sehat 8 – 10 Bulan Setelah Pemberian Vitamin C 75 mg pada Saat Makan

Harancang Pandih Kahayana, J C Susanto, Moedrik Tamam

Sari


Latar belakang. Anemia defisiensi besi (ADB) adalah salah satu masalah kesehatan gizi utama di dunia. Prevalensi anemia pada anak balita di negara berkembang sekitar 40%-45%. Manifestasi klinis ADB yang paling serius adalah gangguan fungsi otak jangka panjang. Vitamin C merupakan nutrien yang mempunyai peranan penting dalam absorbsi besi non hem dan bekerja optimal bila dikonsumsi bersamaan pada jam makan. Efektivitas absorbsi tersebut ditunjukan dengan perbaikan status besi (hemoglobin, serum besi, feritin, TIBC, dan kadar hepsidin).
Tujuan. Menilai pengaruh pemberian vitamin C 75 mg saat makan selama 2 bulan pada bayi sehat usia 8 - 10 bulan terhadap status besi.
Metode. Penelitian randomised control trial, dilakukan di Puskesmas Bulu Lor Semarang. Pengambilan sampel darah pada 60 bayi sehat yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan plesebo. Pemeriksaan darah vena untuk pemeriksaan hemoglogin (Hb), serum besi, TIBC, ferritin, dan hepsidin. Data diuji dengan Kolmogorov smirnov, uji t-berpasangan jika distribusi data normal atau Mann
Whitney jika distribusi data tidak normal.
Hasil. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara Hb di awal dan di akhir penelitian pada dua kelompok (p>0,05). Terdapat perbedaan bermakna pada kadar serum besi dan feritin di awal dan akhir penelitian pada serum besi dan feritin pada kelompok intervensi (p<0,05).
Kesimpulan.Pemberian vitamin C 75 mg pada saat makan dapat mempertahankan kadar Hb dan meningkatkan kadar serum besi
dan feritin.


Kata Kunci


anemia defisiensi besi; hepsidin; bayi sehat; serumbesi; feritin; TIBC

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ringoringo HP. Besi pada bayi berusia 0-12 bulan di Banjarbaru Kalimantan Selatan: studi kohort prospektif. Sari Pediatri 2009;11:8-14.

Schneider JM, ML MLF, Lamp CL, Lonnerdal B, Dewey KG, Zidenberg-Cherr S. Anemia, iron deficiency, and iron deficiency anemia in 12-36-mo-old children from low-income families. Am J Clin Nutr 2005;82:269-75.

de Onis M, Blo¨ssner M, Villar J. Levels and patterns of intrauterine growth retardation in developing countries. Eur J Clin Nutr 1998;52:S5–15.

Lozoff B. Iron deficiency in infancy: applying a physiologic framework for prediction. Am J Clin Nutr 2006;84:1412-21.

Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono. Anemia gizi besi. Dalam: Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono, dkk, penyunting. Gizi dalam angka sampai dengan tahun 2003. Jakarta: DEPKES; 2005.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional 2007. Dalam: Kesehatan D, penyunting. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2008.

Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. . Jakarta: Riskdas; 2007.

Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Riskdas; 2010.

Victora CG, Onis Md, Hallal PC, Blössner M, Shrimpton R. Worldwide timing of growth faltering: revisiting implications for interventions. Pediatrics 2010;125:e473-80.

Dallman PR, Yip R, Oski FA. Iron deficiency and related nutritional anemias. Dalam: Nathan DG, Oski FA, editors. Hematology of Infancy and childhood. Edisi ke-4. Philadelphia: W. B. Saunders Company; 1974.h.413-50.

Lozoff B, Andraca I, Castilo M, Smith BS, Walter T, Pino P. Behavioral and development effects of preventing irondeficiency anemia in healthy full-term infants. Pediatrics 2003;112:846-54.

Halterman JS, Kaczorowski JM, Aligne A, Auinger P, Szilagyi PG. Iron deficiency and cognitive achievement among school-aged children and adolescents in the United states. Pediatrics 2001;107:1381-6.

Algarin C, Peirano P, Garrido M, Pizarro F, Lozoff B. Iron deficiency anemia in infancy: long-lasting effects on auditory and visual system functioning. Pediatr Res2003;53:217-23.

Ensminger AH, Ensminger ME, Konlande JE, Robson JRK. The concise encyclopedia of foods & nutrition. Boca Raton: CRC press; 1995.

Masithah T, Soekirman, Martianto D. Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak batita di desa mulya harja, Bogor. Media Gizi & Keluarga 2005;29:29-39.

King FS, Burgess A. Nutrition for developing country. Micronutrient and water. 2. United States: Oxford University press; 1996.h.31-43.

Zulaekah S, Widajanti L. Pengetahuan gizi dan kadar hemoglobin anak sekolah dasar penderita anemia setelah mendapatkan suplementasi besi dan pendidikan gizi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2010;5:35-41.

Lemos ADR, Ismael LAS, Boato CCM, Borges MTF, Rondó PHDC. Hepcidin as a biochemical parameter for the assessment of Iron deficiency anemia. Rev Assoc Med Bras 2010;56:596-9.

Péneau S, Dauchet L, Vergnaud A-C, Estaquio C, Kesse-Guyot E, Bertrais S, dkk. Relationship between iron status and dietary fruit and vegetables based on their vitamin C and fiber content. Am J Clin Nutr

;87:1298-305.

Zlotkin S, Arthur P, Antwi KY, Yeung G. Treatment of anemia with microencapsulated ferrous fumarate plus ascorbic acid supplied as sprinkles to complementary (weaning) foods. Am J Clin Nutr 2001;74:791–5.

WHO. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity Geneva: WHO:2011.

WHO. Iron deficiency anaemia.assessment, prevention, and control. A guide for programme managers. 2001.

Hoffman R. Hematology: basic principles and practice. Edisi ke-3. New York: ChurchillLivingstone;2000.

Cook JD, Watson SS, Simpson KM, Lipschitz DA, SkikneBS. The effect of high ascorbic acid supplementation on body iron stores. Blood 1984:721-6

Zlotkin S, Arthur P, Antwi KY, Yeung G. Treatment of anemia with microencapsulated ferrous fumarate plus ascorbic acid supplied as sprinkles to complementary (weaning) foods. Am J Clin Nutr 2001;74:791–5.

Gkuovatsos K, Papanikolaou G, Pantopoulos G. Regulation of iron transport and the role of transferin. Biochim Biophys Acta 2012;1820:188-202.

Ganz T, Nemeth E. Iron importrs. IV. Hepcidin and regulation of body iron metabolism. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol. 2006;290:G199-203.

Nemeth E, Tuttle MS, Powelson J, Vaughn MB, Donovan A, Ward DM, dkk. Hepcidin regulates cellular iron efflux by binding to feroportin and inducing its internalization Science 2004;306:2090-3.

Ganz T. Hepcidin and its role in regulating systemic iron metabolism. ASH Education Book 2006;1:29-35.

Cook JD, Lipschitz DA, Miles LEM, Finch CA. Serum ferritin as a measure of iron stores in normal subjects. Am J Clin Nutr1974; 681-7.

Khoshfetrat MR, Mortazavi S, Neyestani T, Mahmoodi MR, ZerafatiShoae N, Mohammadi Nasrabadi F. Iron and vitamin C cosupplementation increased serum vitamin c without adverse effect on zinc level in iron deficient female youth. Int J Prev Med 2014 5:1037–44.

Black RE, Allen LH, Bhutta ZA, Caufield LE, de Onis M, Ezzati M, dkk. Maternal and child undernutrition: Global and regional exposure and health consequences. Lancet 2008;371:243-60.

King FS, Burgess A. Nutrition for developing countries. Edisi ke-2. Oxford: Oxford University Press; 1996.h.209-21.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.2.2016.122-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.