Hubungan antara Aktivitas Fisik Terhadap Memori Kerja Murid SMA Don Bosco III Bekasi
Sari
Latar belakang. Memori kerja merupakan bagian dari memori jangka pendek yang berperan penting dalam membantu proses pembelajaran dan dipengaruhi oleh aktivitas fisik, memori kerja yang rendah akan menimbulkan kesulitan untuk menerima informasi baru serta penurunan prestasi belajar.
Tujuan. Mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap kapasitas memori kerja murid SMA Don Bosco III.
Metode. Penelitian metode analitik dengan pendekatan potong lintang pada 113 murid SMA Don Bosco III, Bekasi, pada 18 – 20 Juli 2016. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner demografi, kuesioner skrining gangguan mental dan penyakit kronis, Physical Acitivity Questionnaire of Adolescent (PAQ-A) dan Operation Span (O-SPAN). Analisis data dengan univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil. Terdapat 113 murid SMA Don Bosco III dengan kisaran usia 14 – 17 tahun, usia terbanyak 15 tahun (47.8%), laki-laki 61,1%, murid kelas X 44.2%. Mayoritas responden memiliki aktivitas fisik “kurang baik†dan rerata memori kerja 6,16. Analisis Spearman menunjukkan terdapat hubungan bermakna (p<0,05) antara aktivitas fisik terhadap memori kerja dengan korelasi positif lemah (r=0,384).
Kesimpulan. Terdapat korelasi positif antara aktivitas fisik dan memori kerja, aktivitas fisik yang semakin tinggi cenderung akan meningkatkan memori kerja.
Â
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ma HK. Internet addiction and antisocial internet behavior of adolescents. Scientific World J 2011;11:2187–96.
Babey SH, Hastert TA, Wolstein J. Adolescent sedentary behaviors: correlates differ for television viewing and computer use. J Adolesc Health Publ Soc Adolesc Med 2013;52:70–6.
Infodatin Olahraga. [diunduh 23 Maret 2016]. Didapat dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_olahraga.pdf.
Kementrian Kesehatan R. Strategi nasional penerapan pola konsumsi makanan dan aktivitas fisik untuk mencegah penyakit tidak menular. [diunduh 2 Maret 2016]. Didapat dari: http://gizi.depkes.go.id/download/
Booth FW, Roberts CK, Laye MJ. Lack of exercise is a major cause of chronic disease. Compr Physiol 2012;2:1143–211 .
Lambourne K. The relationship between working memori capacity and physical activity rates in young adults. J Sports Sci Med 2006;5;149–53.
D’Esposito M, Postle BR. The cognitive neuroscience of working memory. Annu Rev Psychol 2015;66:115–42.
Brockmole JR, Logie RH. Age-related change in visual working memory. a study of 55,753 participants aged 8–75. Front Psychol 2013;4:12.
Alloway TP. Working memory, but not IQ, predicts subsequent learning in children with learning difficulties. Eur J Psychol Assess 2009;25:92–8.
Luh Anggi Vertikal. Aktivitas fisik, asupan energi, dan asupan lemak hubungannya dengan gizi lebih pada siswa SD Negeri Pondok Cina 1 Depok [Tesis]. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012.
Telama R, Yang X. Decline of physical activity from youth to young adulthood in Finland. Med Sci Sports Exerc 2000;1617–22.
Wilhelm O, Hildebrandt A, Oberauer K. What is working memory capacity, and how can we measure it? Front Psychol 2013;4:433. doi: 10.3389/fpsyg.2013.00433.
Leggett C, Irwin M. Factors associated with physical activity among Canadian high school students. Int J Public Health 2012;57:315–24.
Carvalho A, Rea IM, Parimon T, Cusack BJ. Physical activity and cognitive function in individuals over 60 years of age: a systematic review. Clin Interv Aging 2014;9:661–82.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.4.2016.251-9
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.