Tingkat Depresi Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan Faktor-Faktor Terkait
Sari
Latar belakang.Program pendidikan dokter spesialis seringkali menimbulkan stres pada kehidupan personal
maupun profesional seorang residen. Residen diharapkan mampu memenuhi tuntutan klinis, akademis,
fisis, dan sosial, sementara bekerja hingga 80 jam per minggu. Kondisi ini sangat berhubungan erat dengan
ketidakpuasan terhadap program studi dan rumah sakit. Stres dapat menyebabkan seorang dokter tidak
mampu bertanggungjawab secara penuh terhadap diri dan pekerjaannya.
Tujuan.Mengetahui prevalens depresi, hubungannya dengan berbagai faktor sosiodemografis serta aspek
lingkungan, dan cara mengatasinya.
Metode.Studi potong-lintang, deskriptif-analitik dengan teknik total samplingterhadap seluruh residen
yang masih terdaftar dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak (PPDS IKA) pada
periode Agustus-September 2010. Kuesioner Major Depression Inventory(ICD-10) dari WHO disebarkan
untuk mengetahui derajat depresi yang dialami dalam dua minggu terakhir.
Hasil.Angka kejadian depresi berdasarkan kuesioner MDI, 28 (23,9%), 15 di antaranya mengalami depresi
ringan, 10 mengalami depresi sedang, dan 3 mengalami depresi berat, tidak banyak berbeda dengan angka
kejadian depresi yang dirasakan oleh subjek secara subjektif (n=31, 26,5%). Sebagian besar (59%) pernah
mengalami depresi lebih dari satu kali.
Kesimpulan. Angka kejadian depresi pada peserta PPDS IKA berdasarkan kuesioner MDI, 28 (23,9%).
Tidak didapatkan faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan terjadinya depresi. Upaya untuk mengatasi
depresi dengan berdoa, menghabiskan waktu atau bercerita pada teman dan keluarga tentang masalah yang
dialami.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Issa B, Yussuf Ad, Olanrewaju GT, Oyewale AO. Stress
in residency training as perceived by resident doctors in
a Nigerian university teaching hospital. Eur J Sci Res
;30:253-9.
Demir F, Pinar AY, Erbas M, Ozdil M, Yasar E. The
prevalence of depression and its associatied factors
among resident doctors working in a training hospital
in Istanbul. Turk Psikiyatri Dergisi 2007;18:1-6.
Garza JA, Schneider KM, Promecene P, Monga M.
Burnout in residency: a statewide study. Souther Med J
;97:1171-2.
Fahrenkopf AM, Sectish TC, Sharek PJ, Lewin D,
Chiang VW, Edwards S, dkk. Rates of medication errors
among depressed and burnt out residents: prospective
cohort study. BMJ. epub ahead print.
Katz ED, Sharp L, Ferguson E. Depression among
emergency medicine residents over an academic year.
Acad Emerg Med 2006;13:284-7.
Rios A, Gascon FS, Lage JFM, Guerrero M. Influence
of residency training on personal stress and impairment
in family life: analysis of related factors. Med Princ Pract
;15:276-80.
McCray LW, Cronholm PF, Bogner HR, Gallo JJ, Neill
RA. Resident physician burnout: is there hope? Fam Med
;40:626-32.
West CP, Huschka MM, Novotny PJ, Sloan JA, Kolars
JC, Habermann TM, dkk. Association of perceived
medical errors with resident distress and empathy. JAMA
;296:1071-8.
Sakata Y, Wada K, Tsutsumi A, Ishikawa H, Aratake
Y, Watanabe M, dkk. Effort-reward imbalance and
depression in Japanese medical residents. J Occup
Health. 2008;50:498-504.
Martini S, Arfken CL, Churchill A, Balon R. Burnout
comparison among residents in different medical
specialties. Acad Psychiatry 2004;28:240-2.
Shanafelt TD, Bradley KA, Wipf JE, Back AL. Burnout
and self-reported patient care in an internal medicine
residency program. Ann Intern Med 2002;136:358-67.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp13.1.2011.70-8
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.