Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
Sari
Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat
menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme
sel, ditandai dengan penurunan pH, pO
2
, base excess,dan peningkatan pCO
2
. Parameter tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah
penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin.
Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan
kadar ureum dan kreatinin.
Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan
Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29
asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat
kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum >20 mg/dL, kreatinin >1mg/
dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05.
Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis
berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06
(±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03)
dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada
hari keempat kehidupan.
Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada
neonatus usia empat hari.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sabrine N, Singh J, Sinha SK. Medical management of
birth asphyxia. Indian Pediatr 1999;36:369-76.
Pramanik A. Respiratory distress syndrome. E Medicine
J 2001;2. Didapat dari: http://www.emedicine.com/ped/
topic149.htm.
Marenstein GB. Predicting neonatal morbidity after
perinatal asphyxia: a scoring system. Am J Obstet
Gynecol 1990;162:174-82.
Polito C, Papale MR, La Manna A. Long term prognosis
of acute renal failure in the full term neonate. Clin Pediatr
(Phila) 1998;37:381-5.
Mohan PV, Pai PM. Renal insult in asphyxia neonatorum.
Indian Pediatr 2000;37:1102-6.
Guignard YP, Torrado A, Mazouni SM, Gauntier E.
Renal function in respiratory distress syndrome. J Pediatr
; 88:845-5.
Carlowicz GM, Adelman RD. Nonoliguric and oliguric
renal failure in asphyxiated term neonate. Pediatr
Nephrol 1995;9:718-22.
Prakash J, Kumar H, Kumar NS, Bhatia BD. Neonatal
acute renal failure. A hospital based study. Indian J Nephrol
;10. Didapat dari: http//www.ijnephrol.com.
Chair I. Resusitasi pada bayi baru lahir. Dalam:
Marwoto BW, Widodo E, Kamarul I. penyunting.
Penanganan gangguan nafas pada neonatus. Forum
Ilmiah Tahunan V RSAB Harapan Kita. Jakarta:
h.17-25.
American Heart Association and American Academy of
Pediatrics. Textbook of neonatal resuscitation. Kattwinkel
J, penyunting. Edisi ke-5. New York: McGraw-Hill;
h. 1-14.
Wiberg-Itzel E, C Lipponer, M Norman, A Herbst, D
Prebensen, A Hansson. Determination of pH or lactate
in fetal scalp blood in management of intrapartum fetal
distress: randomised controlled multicentre trial. BMJ
;336:1284-7.
Gupta BD, Sharma P, Bagla J, Parakh M, Soni JP. Renal
failure in asphyxiated neonates. Indian Ped 2005;42:928-34.
Hankins GD, Koen S, Gei AF, Lopez SM, Van Hook
JW, Anderson GD. Neonatal organ system injury in
acute birth asphyxia sufficient to result in neonatal
encephalopathy. Obstet Gynecol 2002;99:688-91.
Umboh A. Hubungan asfiksia neonatorum dengan
gangguan fungsi ginjal pada bayi baru lahir. Sari Pediatri
;4:50-3.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.