Akurasi Kadar Ferritin Serum dan Saturasi Transferin dalam Memprediksi Laju Pertumbuhan Pasien Thalassemia Mayor

Dian Maya Sari, Aditiawati Aditiawati, Erial Bahar, Dian Puspita Sari

Sari


Latar belakang. Pasien thalassemia dapat mengalami toksisitas besi yang dapat menyebabkan gangguan laju pertumbuhan. Parameter untuk memprediksi laju pertumbuhan agar gangguan pertumbuhan dapat terdeteksi lebih dini sangat diperlukan. Kadar ferritin serum dan saturasi transferin merupakan petanda iron overload yang rutin diperiksa pada anak thalassemia.

Tujuan. Mengetahui apakah kadar ferritin serum dan saturasi transferin akurat untuk memprediksi laju pertumbuhan pada pasien thalassemia mayor.

Metode. Penelitian uji diagnostik pada pasien thalassemia mayor usia 3 tahun - prepubertas dilakukan di bangsal anak RSUP dr. Mohammmad Hoesin bulan April – Desember 2015. Pengukuran ferritin serum dan saturasi transferin dilakukan pada semua subyek saat masuk penelitian. Laju pertumbuhan ditentukan mengikuti pertambahan tinggi badan hingga enam bulan. Dilakukan analisis receiver operator curve (ROC) untuk menentukan nilai diagnostik kadar ferritin serum dan saturasi transferin untuk memprediksi gangguan pertumbuhan pada anak thalassemia.

Hasil. Terdapat 66 subyek berusia 3,5-15 tahun. Kadar ferritin serum memiliki sensitivitas 58,9%, spesifisitas 60%, dan akurasi 59,1%, sedangkan saturasi transferin memiliki sensitivitas 56,9%, spesifisitas 53,3% dan akurasi 56% dalam memprediksi pertumbuhan terlambat. Proporsi usia tulang terlambat pada kelompok subyek dengan gangguan pertumbuhan lebih besar meski perbedaannya secara statistik tidak bermakna.

Kesimpulan. Kadar ferritin serum dan saturasi transferin tidak cukup akurat untuk memprediksi laju pertumbuhan.

 

 


Kata Kunci


thalassemia; kelebihan besi; laju pertumbuhan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hashemi A, Goledastan G, Akhavan, Z. Zare. The study of growth in thalassemic patients and its correlation with serum ferritin level. Iran J Ped Hematol 2011;1:147-51.

Run D, Rachmilewitz E. β-thalassemia. N Engl J Med 2005;353:1135-46.

Wahidiyat PA. Komplikasi pada talasemia mayor. Dalam: Subanada IB, Kumara Wati KD, Sidiartha IGL, Lingga Utama IMGD, Supartha M, Setyorini A dkk, penyunting. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak X FK UNUD/RSUP Sanglah. Denpasar: Bagian IKA FK UNUD;2010.h.119-32.

Thuret I, Pondarré C, Loundou A, Steschenco D, Girot R, Bachir D, dkk. Complications and treatment of patients with beta-thalassemia in France: results of the national registry. Haematologica 2009;95:724-9.

Orkin SH, Nathan DG. The thalassemias. Dalam: Nathan Dg, Orkin Sh, Ginburg D, Look At, penyunting. Hematology of infancy and childhood. Edisi ke-6. Philadelphia:WB Saunders; 2003.h.842-91.

Kwan EYW, Lee ACW, Li AMC, Tam SCF, Chan CF, Lau YL, Low LCK. A Cross-sectional study of growth, puberty and endocrine function in patients with thalassaemia major in Hongkong. J Paediatr Child

Health 1998;34:47-52.

Pemde KH, Chandra J, Gupta D, Singh V, Sharma R, Dutta AK. Physical growth in children with transfusiondependent thalassemia. Pediatr Health Med Ther 2011;2:13-9.

Made A, Ketut A. Profil pertumbuhan, hemoglobin pre-transfusi, kadar feritin, dan usia tulang anak pada thalassemia mayor. Sari Pediatri 2011;13:299-304.

Lanzkwosky P. Thalassemia. Dalam: Kwiatkowski J, penyunting.Manual of pediatric hematology and oncology, Edisi kelima. Burlington:Elsevier;2011.h. 231-46.

Sanctis VD, Soliman AT, Elsedfy H, Skordis N, Kattamis C, Angastiniotis M, dkk. Growth and endocrine disorders in thalassemia: international network on endocrine complications in thalassemia (I-CET) position statement and guidelines. Indian J Endocrinol Metab

;17:8-18.

Alatzoglou KS, Dattani MT. Acquired disorders of the hypothalamo-pituitary axis. Dalam: Brook C, Clayton P, Brown R, penyunting. Brook’s Clinical Pediatric Endocrinology. Edisi keenam. West Sussex UK: Wiley-

Backwell Publishing; 2009.h.106-23.

Shalitin S, Carmi D, Weintrob N, Philip M, Miskin H, Kornreich L, dkk. Serum ferritin level as predictor of impaired growth and puberty in thalassemia major patients. Eur J Haematol 2005;74:93-100.

Gomber S, Dewan P. Physical growth patterns and dental caries in thalassemia. Indian Pediatr 2006;43:1064-9.

Spiliotis BE. β-Thalassemia and normal growth: are they compatible?. Eur J Endocrinol 1998;139:143-4.

Saxena A. Growth Retardation in thalassemia major patients. Int J Hum Genet 2003;3:237-46.

Andayani HS, Sekarwana N, Fadil R. Association between age and serum ferritin level with bone age deficit in children with thalassemia major. Paediatr Indones 2008;48:33-6.

Mahachoklertwattana P, Sirikulchayanonta V, Chuansumrit

A, Karnsombat P, Choubtum L, Sriphrapradang A, dkk. Bone histomorphometry in children and adolescents with beta-thalassemia disease: iron-associated focal osteomalacia. J Clin Endocrinol Metab 2003;88:3966-72.

Perisano C, Marzetti E, Spinelli M, Calla C, Graci C, Maccauro G. Physiopathology of bone modifications in β thalassemia. Anemia 2012;2012:doi.org/10.1155/

/320737.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.2.2016.87-92

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.