Gambaran Fungsi Kognitif HIV Anak yang Telah Memperoleh Terapi Antiretrovirus

Herlina Herlina, Nia Kurniati, Titis Prawitasari, Soedjatmiko Soedjatmiko, Sri Rezeki Hadinegoro, Irawan Mangunatmadja, Darmawan B. Setyanto

Sari


Latar belakang. Pasien HIV anak berisiko tinggi mengalami gangguan neurokognitif akibat keterlibatan sistem saraf pusat (SSP). Pemberian antiretrovirus (ARV menurunkan viral load di SSP sehingga mencegah penurunan fungsi kognitif.

Tujuan. Memberikan gambaran fungsi kognitif pasien HIV anak dalam terapi ARV.

Metode. Studi potong lintang dilakukan terhadap pasien HIV anak berusia 5-15 tahun. Penilaian kognitif dilakukan dengan instrumen Wechsler intelligence scale for children IV (WISC IV) dilanjutkan dengan pemeriksaan elektroensefalografi untuk membuktikan kerusakan akibat keterlibatan SSP pada infeksi HIV.

Hasil. Sembilan puluh pasien HIV anak (median usia 9 tahun) telah memperoleh ARV selama  1-124 bulan dengan median 69 bulan. Hasil rerata verbal, performance, dan full-scale IQ (FSIQ) berturut-turut adalah 88,66 (SB 15,69), 85,30 (SB 15,35), dan 85,73 (SB 15,61). Dua puluh tiga (25,6%) subjek memiliki verbal IQ abnormal, 34 (37,8%) performance scale abnormal, dan 32 (35,6%) FSIQ abnormal. Hasil EEG abnormal didapatkan pada 22 subjek (22,4%) dan tidak memiliki hubungan dengan stadium klinis, usia dan lama pemberian ARV, serta viral load. Stadium HIV menunjukkan hubungan bermakna dengan komponen verbal scale IQ dan FSIQ (p=0,042 dan p=0,044). Hasil IQ tidak memiliki hubungan dengan usia pemberian ARV, lama pemberian ARV, dan viral load.

Kesimpulan. Pasien HIV anak yang telah mendapat terapi ARV selama 1-124 bulan memiliki rerata IQ abnormal pada verbal, performance, dan FSIQ meskipun jika dinyatakan dalam bentuk kategori, lebih dari 50% subjek memiliki IQ normal pada ketiga skala WISC.

 


Kata Kunci


pasien HIV anak; gangguan kognitif; ARV

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kurniati N. Infeksi HIV pada anak. 2010. Diunduh dari: http://www.pokdisusaids.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Januari 2014.

UNAIDS. Progress global report 2014. 2015. Diunduh dari: http://unaids.org/en/resources/campaign.globalreport/com. Diakses tanggal 29 Juni 2015.

Kemenkes RI. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. 2013. Diunduh dari: www.spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php// Diakses tanggal 29 Juni 2015.

Bruck I, Tahan TT, Rodrigues C, Terezinha L, Antoniuk SA, Rodrigues M, dkk. Developmental milestones vertically HIV infected and seroverters children. Arq Neuropsiqiatr. 2001;59:691–5.

Puthanakit T, Aurpibul L, Louthrenoo O, Tapanya P, Nadsasarn R, Insee-ard S, dkk. Poor cognitive functioning of school-aged children in Thailand with perinatally acquired HIV infection taking antiretroviral therapy. AIDS Patient Care STDS. 2010;24:141–6.

Koekkoek S, Eggermont L, De Sonneville L, Jupimai T, Wicharuk S, Apateerapong W, dkk. Effects of highly active antiretroviral therapy (HAART) on psychomotor performance in children with HIV disease. J Neurol. 2006;253:1615–24.

Brouwers P, Moss H, Wolters P, Eddy J, Balis F, Poplack DG, dkk. Effect of continuous-infusion zidovudine therapy on neuropsychologic functioning in children with symptomatic human immunodeficiency virus infection. J Pediatr. 1990;117:980–5.

Harrison MJ, Newman SP, Hall-Craggs M, Fowler CJ, Miller R, Kendall BE, dkk. Evidence of CNS impairment in HIV infection: clinical, neuropsychological, EEG, and MRI/MRS study. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 1998;65:301–7.

Reger M , Martin DJ, Cole SL, Strauss G. The relationship between plasma viral load and neuropsychological functioning in HIV-1 infection. Arch Clin Neuropsychol. 2005;20:137–43.

Burn S, Hernandez-Reif M, Jessee P. A review of pediatric HIV effects on neurocognitive development. Issues Compr Pediatr Nurs. 2008;31:107-21.

Anand P, Springer S, Copenhaver MM, Altice FL. Neurocognitive impairment and HIV risk factors: a reciprocal relationship. AIDS Behav. 2010;14:1213–26.

Suyoko D, Yennita Sari D. Gambaran klinis dan diagnosis HIV pada bayi dan anak. Dalam: Akib A, Munasir Z, Windiastuti E, Endryarni B, Muktiarti D, penyunting. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak IV. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM; 2009. h. 29–43.

Plomin R, Spinath FM. Intelligence: genetics, genes, and genomics. j Pers Soc Psychol. 2004;86:112-29.

Ellis RJ, Calero P, Stockin MD. HIV infection and the central nervous system: a primer. Neuropsychol Rev. 2009;19:144-51.

Polich J, Ilan A, Poceta JS, Mitler MM, Darko DF. Neuroelectric assessment of HIV: EEG, ERP, and viral load. Int J Psychophysiol. 2000;38:97–108.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp18.2.2016.100-5

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.