Faktor Risiko Serangan Berulang Demam Rematik/Penyakit Jantung Rematik

Rahmawaty NK, Burhanuddin Iskandar, Husain Albar, Dasril Daud

Sari


Latar belakang. Serangan demam rematik/penyakit jantung rematik (DR/PJR) dapat berulang. Pada episode
rekuren dapat terjadi kerusakan progresif pada katup. Gejala sisa dan deformitas katup yang progresif dapat
menyebabkan manifestasi kronik bahkan kematian sehingga perlu dilakukan penelitian berbagai faktor
risiko terjadinya rekurensi.
Tujuan. Mengetahui faktor risiko terhadap serangan berulang pasien DR/PJR.
Metode. Penelitian kohort retrospektif mengenai faktor risiko terhadap serangan berulang pasien DR/PJR.
Data diperoleh dari rekam medik pasien DR/PJR yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah
Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari 2005 - Desember 2009.
Hasil. Jumlah subjek yang memenuhi kriteria 80 pasien, terdiri dari 68 pasien DR/PJR-TR dan 12 pasien
DR/PJR-R. Didapatkan frekuensi kejadian DR/PJR-R lebih tinggi pada kelompok dengan tingkat kepatuhan
rendah dibandingkan dengan tingkat kepatuhan tinggi dengan nilai p=0,016 (p<0,05), COR = 5,97 dengan
IK 95% 1,22- 29,3.
Kesimpulan. Faktor risiko serangan berulang pasien DR/PJR adalah tingkat kepatuhan yang rendah terhadap
pencegahan sekunder.


Kata Kunci


demam rematik; penyakit jantung rematik; faktor risiko

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Madiyono B, Sukardi R, Kuswiyanto R B. Demam

reumatik dan penyakit jantung reumatik pada anak.

Dalam: Management of pediatric heart disease for

practitioners: from early detection to intervention. Jakarta:

Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM;

h.95-114.

Siregar A.A. Demam rematik dan penyakit jantung

rematik permasalahan Indonesia. Dalam: Pidato

pengukuhan jabatan guru besar tetap pada fakultas

kedokteran diucapkan di hadapan rapat terbuka

Universitas Sumatera Utara.[serial online]:2008. Didapat

dari:http://repository.usu.ac.id/. Diunduh pada tanggal 19

Mei 2009.

Donald M, Brown A, Noonan S, Carapetis J. Preventing

recurrent rheumatic fever: The role of register based

programmes. Heart. [serial online]:2005:[4 screen].

Didapat dari:http://www.ncbi.nlm.nih.gov.Diunduh pada

tanggal 10 September 2009.

Kumar R. Public health practice.Controlling rheumatic

heart disease in developing countries.World health

Forum [serial online] 1995. [5 screen]. Didapat dari:

http://whqlibdoc.who.int.Diunduh pada tanggal 10 Maret

WHO Technical report Series. Rheumatic fever

and rheumatic heart disease. Report of a WHO

Expert Consultation. Geneva: WHO, 29 Oktober–1

November 2001. Didapat dari :http://whqlibdoc.who.int/

trs/WHO_TRS_923.pdf. Diunduh pada tanggal 23 Mei

Madiyono B, Rahayuningsih S.E, Sukardi R. Penyakit

jantung didapat. Demam rematik akut dan penyakit

jantung rematik. Dalam: Penanganan penyakit jantung

pada bayi dan anak. UKK Kardiologi. Jakarta: Badan

Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2005.h.37-46.

Hassan R. Kardiologi. Dalam: Buku kuliah ilmu

kesehatan anak 2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Infomedika

;1985.h.734-52.

Quinn,R.W, Federspiel,C.F, Lefkowitz L.B, Christie A.U.

Recurrences and sequelae of rheumatic fever in Nashville.

A Follow up study.Jama [serial online] 1977: [3 screen].

Didapat dari http://jama.ama-assn.org/. Diunduh pada

tanggal 12 Desember 2009.

Al Qurashi M.The pattern of acute rheumatic fever in

children: Experience at the children’s hospital, Riyadh,

Saudi Arabia. Journal of the Saudi Heart Association

[serial online]:2009: [5 screen]. Didapat dari :http://

www.sciencedirect.com.Diunduh pada tanggal 28 Maret

Madiyono B. Epidemiologi penyakit jantung reumatik

di Indonesia. J Kardiol Indones 1995: 200:25-33.

Melani,T.A. Karakteristik pasien penyakit jantung rematik

(PJR) yang dirawat di RSUP H. Adam Malik tahun 2004-2008. [serial online]:2010. Didapat dari http://repository.usu.

ac.id/. Diunduh pada tanggal 20 April 2010.

Wahab A.S. Demam rematik akut. Dalam: Buku Ajar

Kardiologi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta:

Binarupa Aksara;1994.h. 279-316.

Markowitz M, Ferencz C, Bonet A; A comparison of

oral and intramuscular benzathine penicillin G for the

prevention of streptococcal infection and recurrences of

rheumatic fever. Pediatrics[serial online]:1957:[8 screen].

Didapat dari: http://pediatrics.aappublications.org/. Diunduh

pada tanggal 20 Maret 2009.

Majeed H.A, Shaltout A, Yousof A.M. Recurrences of

acute rheumatic fever.A prospective study of 79 Episodes.

AJDCC[serial online]:1984:[5 screen]. Didapat dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/. Diunduh pada tanggal 10

April 2009.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp14.3.2012.179-84

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.