Pengaruh Suplementasi Seng Terhadap Insidens Diare dan Tumbuh Kembang Anak pada Usia 24-33 Bulan
Sari
Latar belakang.Defisiensi seng sangat sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Suplementasi
seng dapat menurunkan insidens diare, memperbaiki defisiensi seng, serta memperbaiki pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Tujuan.Membuktikan pengaruh suplementasi seng 20 mg dua kali seminggu selama 12 minggu terhadap
insidens diare serta tumbuh kembang pada anak usia 24-33 bulan.
Metode.Penelitian eksperimental dengan double-blind, randomized controlled trial, dilakukan di beberapa
kelompok PAUD di Kelurahan Tandang, Semarang pada Desember 2010-Februari 2011. Seratus anak usia
24-33 bulan secara random dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok perlakuan (n=50) menerima 5 cc sirup
seng elemental 20 mg dua kali seminggu dan kelompok kontrol (n=50) menerima 5 cc sirup plasebo dua kali
seminggu selama 12 minggu. Kadar seng plasma diperiksa sebelum perlakuan. Pertumbuhan dinilai dengan
antropometri (berat badan, tinggi badan) dan perkembangan (skor bahasa, visual motorik) menggunakan
Capute scale test, diukur sebelum dan setelah perlakuan. Data morbiditas diare dan pengukuran tinggi badan
dan berat badan dicatat dan diukur setiap 2 minggu, perkembangan kognitif dipantau setiap 4 minggu saat
kunjungan rumah. Uji statistik dilakukan dengan Chi-square dan Mann-Whitney test.
Hasil. Insidens diare pada kelompok perlakuan 34%, risiko relatif 1,32 (95% IK=0,89-1,95), sedang pada
kontrol 22%. Rerata kadar seng serum pada kelompok perlakuan dan kontrol rendah (<60 mcg/dL) dengan
nilai p=0,059. Rerata perubahan skor WAZ dan HAZ kelompok perlakuan sama dengan kontrol 0,11
dengan nilai p=0,098. Rerata perubahan skor WHZ kelompok perlakuan 0,19 dan kontrol 0,32 dengan
nilai p=0,647. Perubahan skor bahasa kelompok perlakuan 7,72 dan kontrol 6,98 dengan nilai p=0,319 dan
perubahan skor visual motorik kelompok perlakuan 6,30 dan kontrol 5,78 dengan nilai p=0,342.
Kesimpulan.Suplementasi seng 20 mg dua kali seminggu selama 12 minggu tidak menurunkan insidens
diare pada kelompok perlakuan. Terjadi percepatan pertumbuhan serta perubahan skor bahasa dan visualmotorik pada kelompok perlakuan tetapi dengan uji statistik tidak ada perbedaan bermakna.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Departemen Kesehatan RI. Buku ajar diare, pegangan
bagi mahasiswa. Jakarta: Dirjen PPM dan PLP Depkes
RI; 1999.h.116.
Sudigbia I. Pengantar diare akut anak. Diare kronik
anak, suatu pengenalan awal. Penatalaksanaan dietetik
penderita diare anak. Semarang: Badan Penerbit UNDIP;
h.5-6.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes
RI; 2008.
Black RE, Allen LH, Bhutta ZA, Caufield LE, de Onis
M, Ezzati M, dkk. Maternal and child undernutrition:
Global and regional exposure and health consequences.
Lancet 2008;371:243-60.
King FS, Burgess A. Nutrition for developing countries. Edisi
kedua. Oxford: Oxford University Press; 1996.h.209-21.
Assessment of the risk of zinc deficiency in populations.
Food and Nutrition Bulletin 2004;25:5130-62.
Rosado JL. Zinc and cooper: Proposed fortification
levels and recommended zinc compounds. J Nutr
;133:29859.
Salgueiro MJ, Zubillaga MB, Lysionek AE, Caro RA,
Weill R, Boccio JR. The role of zinc in the growth and
development of children. Nutrition 2002;18:510-9.
World Health Organization. Implementing the new
recommendations on the clinical management of
diarrhoea. Guidelines for policy makers and programme
managers. Geneva: WHO; 2006.
Gupta DN, Mondal SK, Ghosh S, Rajendran K, Sur D,
Manna B. Impact of zinc supplementation on diarrhoeal
morbidity in rural children of West Bengal India. Acta
Paediatr 2003;92:531-6.
Gardner JMM, Powell CA, Helen Baker-Henningham,
Walker SP, Cole TJ, Grantham-McGregor SM. Zinc
supplementation and psychosocial stimulation: Effects
on the development of undernourished Jamaican
children. Am J Clin Nutr 2005;82:399–405.
Dhamayanti M. Skrining gangguan kognitif dan bahasa
pada anak dengan capute scales (Cognitive A). Bandung:
Penerbit Sub-bagian Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial
Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS; 2009.h.9-15.
Dijkhuizen MA, Wieringa FT. Vitamin A, iron and
zinc deficiency in Indonesia: Micronutrient interaction
and effects of supplementation. Thesis. Netherlands:
Wageningen University; 2001.
Kohlmeier M. Nutrient metabolism. San Diego: Elsevier;
h.685-91.
Sudiana IGN. Pengaruh suplementasi seng terhadap
morbiditas diare dan infeksi saluran pernafasan akut pada
anak umur 6 bulan–2 tahun. Tesis. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2005.
Bhandari N, Bahl R, Taneja S, Strand T, Molbak K,
Johan R, dkk. Substantial reduction in severe diarrheal
morbidity by daily zinc supplementation in young North
Indian children. Pediatrics 2002;109:1-7.
Ruel MT, Rivera JA, Santizo MC, Lonnerdal B, Brown
KH. Impact of zinc supplementation on morbidity
from diarrhea and respiratory infections among rural
Guatemalan children. Pediatrics 1997;99:808.
Corrales KM, Utter SL. Failure to thrive. In: Samour
PQ, Helm KK, Lang CE. Handbook of Pediatric
Nutrition. Edisi kedua. Maryland: Aspen Publishers Inc;
h.395-412.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp14.3.2012.147-51
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.