Hubungan Kelainan Kongenital Anomali Gastrointestinal pada Neonatus dan Kematian
Sari
Latar belakang. Kelainan kongenital anomali gastrointestinal merupakan kelainan defek morfologik saluran
cerna yang dijumpai sejak bayi baru lahir.
Tujuan. Mengetahui hubungan kelainan kongenital anomali gastrointestinal dan kematian neonatus.
Metode. Studi potong lintang retrospektif dengan penelusuran rekam medis Departemen Ilmu Kesehatan
Anak, RSUD Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh sejak bulan Januari 2010-Desember 2011. Hubungan antar
variabel dianalisis menggunakan uji X
2
dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil. Penelitian ini mendapatkan 79 pasien dengan kelainan kongenital anomali gastrointestinal yang terdiri
atas bayi laki-laki 74,7% dan bayi perempuan 25,3%. Jenis penyakit kongenital anomali gastrointestinal
yang didapat adalah atresia esofagus (2,5%), atresia duodenum (1,3%), atresia yeyunum (2,5%), penyakit
Hirschsprung (29,1%), omfalokel (10,1%), gastroskisis (6,3%), volvulus (2,5%), dan malformasi anorektal
(45,6%). Pasien dengan kelainan kongenital anomali gastrointestinal dijumpai 27,8% kasus meninggal.
Hasil uji statistik Pearson Chi squaremenunjukkan bahwa usia gestasi, berat lahir serta jenis penyakit
berhubungan bermakna dengan hasil luaran klinis (p<0.05).
Kesimpulan. Didapatkan 27,8% kematian neonatus dengan kelainan kongenital anomali gastrointestinal
di NICU RSUD Dr Zainoel Abidin, Banda Aceh. Usia gestasi, berat lahir dan jenis penyakit berhubungan
dengan kematian neonatus dengan kelainan kongenital anomali gastrointestinal
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Curry C, Boyd E, Stevenson RE. Gastrointestinal
and related structures. Dalam: Stevenson RE, Hall
JG, penyunting. Human malformations and related
anomalies. Edisi ke-2. USA: Oxford University Press;
h.1023-122.
Kumar P, Burton BK. Congenital malformation evidence
based evaluation and management. Edisi pertama.
Toronto: The McGraw-Hill; 2008.
Singh A, Gupta RK. Pattern of congenital anomalies in newborn: a hospital based prospective study.JK Science
; 11: 34-6.
Taguchi T. Current progress in neonatal surgery. Surg
Today 2008;38:379-89.
Magnuson DK, Parry RL, Chwals WJ. Selected thorasic
gastrointestinal anomalies. Dalam: Martin RJ, Fanaroff
AA, Walsh MC, penyunting. Neonatal perinatal
medicine, diseases of the fetus and infant. Edisi ke-8.
Philadelphia: Elsevier Mosby; 2006. h. 1373-402.
Chiao Y.P, Hsun L.M, Huang L.L. Congenital
gastrointestinal anomalies producing gastrointestinal
obstruction in infants. FJJM 2007;5:143-8.
Osifo OD, Ovueni ME. The prevalence, patterns, and
causes of deaths of surgical neonates at two African
referral pediatric surgical centers. Annals J Pediatr Surg
;5:194-9.
Hwang PJ, Kousseff BG. Omphalocele and gastroschisis:an
-year review study. Genet Med 2004;6:232-6.
St-Vil D, Shaw KS, Lallier M. Chromosomal anomalies in
newborns with omphalocele. J Pediatr Surg 1996;31:831-4.
Abdur-RahmanLO, AbdulrasheedNA, AdeniranJO.
Challenges and outcomes of management of anterior
abdominal wall defects in a Nigerian tertiary hospital.
Afr J Paediatr Surg 2011;8:159-63.
Ameh EA, Chirdan LB. Neonatal intestinal obstruction
in Zaria, Nigeria. East Afr Med J 2000:77:510-3.
Adejuyigbe O, Jeje EA, Owa J, Adeoba E. A. Neonatal
intestinal obstruction in Ile Ife, Nigeria. Niger Med J
;22:24-8.
Manchanda V, Sarin YK, Ramji S. Prognostic factors
determining mortality in surgical neonates. J Neonat
Surg 2012;1:2-8
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp14.6.2013.341-4
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.