Mendengkur pada Anak: kapan waktu yang tepat untuk dilakukan tonsiloadenoidektomi?

Bambang Supriyatno

Sari


Mendengkur atau mengorok adalah suara nyaring yang keluar dari saluran respiratori atas sebagai hasil getaran palatum molle dan uvula. Mendengkur bukanlah suatu diagnosis, melainkan gejala yang harus dicari diagnosisnya. Mendengkur perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan masalah respiratori di kemudian hari, dan terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu occasional snoring dan habitual snoring. Spektrum mendengkur terdiri dari ringan hingga berat, yaitu primary snoring, upper airway resistance syndrome, obstructive hypoventilation, dan obstructive sleep apnea syndrome (OSAS). Pemeriksaan baku emas untuk membedakan spektrum mendengkur tersebut adalah polisomnografi (PSG), namun pemeriksaan ini belum merata di seluruh daerah. Sebagai alternatif, pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah poligrafi, pulse-oximetri, rekaman video, dan tape recorder. Faktor risiko utama OSAS pada anak adalah hipertrofi tonsil dan/atau adenoid, dengan demikian kecenderungan tata laksana saat ini adalah tonsiloadenoidektomi (TA). Sebelum tindakan TA, kortikosteroid intranasal, selama 4-8 minggu, dapat diberikan untuk menurunkan ukuran tonsil dan/atau adenoid. Indikasi TA adalah OSAS sedang dan berat pada anak, tonsilitis akut yang berulang, abses peritonsil, dan tersangka keganasan. Pada daerah dengan fasilitas terbatas, TA dapat dipertimbangkan pada habitual snoring yang tidak respons dengan pemberian kortikosteroid intranasal selama 8 minggu. Setelah dilakukan TA, pemantauan lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat proses catch up terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

Kata Kunci


habitual snoring; obstructive sleep apnea syndrome; polisomnografi; tonsiloadenoidektomi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anuntaseree W, Kuasirikul S, Suntornlohanakul S. Natural history of snoring and obstructive sleep apnea in Thai school-age children. Pediatr Pulmonol 2005;39:415-20.

Marcus CL, Brooks LJ, Draper KA, Gozal D, Halbower AC, Jones J, dkk. Diagnosis and management of childhood obstructive sleep apnea syndrome. Pediatrics 2012;130:576-84.

Lumeng JC, Chervin RD. Epidemiologiy of pediatric obstructive sleep apnea. Proc Am Thorac Soc 2008;5: 242-52.

Supriyatno B, Deviani R, Tumbelaka A, Kariani EBK, Rahajoe NN. Characteristics and risk factors of snoring and the prevalence of suspected obstructive sleep apnea in children. Pediatr Indones 2005;45:40-5.

Li AM, Zhu Y, Au CT, Lee DLY, Ho C, Wing YK. Natural History of Primary Snoring in School-aged Children: A 4-Year Follow-up Study. Chest 2013;143:729-35.

Garetz SL, Arbor A. Behavior, cognition, and quality of life after adenotonsillectomy for pediatric sleep-disordered breathing: Summary of the literature. Otolaryngol-Head and Neck Surg 2008;138:S19-26.

Chang SJ, Chae KY. Obstructive sleep apnea syndrome in children: Epidemiology, pathophysiology, diagnosis and sequelae. Korean J Pediatr 2010;53:863-71.

Supriyatno B, Said M, Hermani B, Sjarif DR, Sastroasmoro S. Risk factors of obstructive sleep apnea syndrome in obese early adolescents: A prediction model using scoring system. Acta Med Indones 2010;42:152-7.

Muzumdar H, Arens R. Diagnostic Issues in pediatric obstructive sleep apnea. Proc Am Thorac Soc 2008;5:263-73.

Rosen CL, Wang R, Taylor G, Marcus CL, Katz ES, Paruthi S, dkk. Utility of symptoms to predict treatment outcomes in obstructive sleep apnea syndrome. Pediatrics 2015;135:e662-71.

Gigante J. Tonsillectomy and adenoidectomy. Pediatr Rev 2005;26:199-203.

Powell S, Wilson J. Paediatric tonsillectomy-What has literature added in the last 5 years? Otorhinolaryngologist 2012;5:139-46.

Ye J, Liu H, Zhang GH, Li P, Yang QT, Liu X, dkk. Outcome of adetonsillectomy for obstructive sleep apnea syndrome in children. Ann Otol Rhinol Laryngol 2010;119;506-13.

Marcus CL, Moore RH, Rosen CL, Giordani B, Garetz SL, Taylor G, dkk. The randomized trial of adenotonsillectomy for childhood sleep apnea. N Engl J Med 2013;368;2366-76.

Jung YG, Kim HY, Min JY, Dhong HJ, Chung SK. Role of intranasal topical steroid in pediatric sleep disorders breathing and influence of allergy, sinusitis, and obesity on treatment outcome. Clin Exp Otorhinolaryngol 2011;4:27-32.

Gupta V, Gupta M, Matreja PS, Singh S. Efficacy of mometasone nasal spray in children with snoring due to adenoids. Clin Rhinol An Int J 2014;7:1-4.

Chadha NK, Zhang L, Mendoza-Sassi RA, Cesar JA. Using nasal steroids to treat nasal obstruction caused by adenoid hypertrophy: Does it work?. Otorhinol Head Neck Surg 2009;140:139-47.

Sobhy TS. Role of intranasal steroid in the prevention of recurrent symptoms after adenoidectomy. Diakses pada 27 November 2015. Didapat dari:http://dx.doi.org/10.1155/2013/603493.

Mu SC, Cheng I, Chiang RPY, Sung TC. Concise indications for adenoidectomy-tonsillectomy in children with obstructive sleep apnea syndrome. J Pediatr Resp Dis 2013;9:11-21.

Tagaya M, Nakata, Yasumo F, Miyazaki S, Sasaki F, Morinaga M, dkk. Relationship between adenoid size and severity of obstructive sleep apnea in preschool children. Int J Pediatr Otorhinolaryngol 2012;76:1827-30.

Katz ES, Moore RH, Rosen CL, Mitchell RB, Amin R, Arens R, dkk. Growth after adenonsillectomy for obstructive sleep apnea: An RCT. Pediatrics 2014;134:282-9.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp17.4.2015.317-22

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.