Hubungan Asupan Protein dengan Kadar Zink Rambut terhadap Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kota Padang

Abdurrahman Arsyad As Siddiqi, Nice Rachmawati Masnadi, Yusri Dianne Jurnalis, Amirah Zatil Izzah, Mayetti Mayetti, Eny Yantri

Sari


Latar belakang. Stunting menggambarkan gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh masalah nutrisi. Defisiensi zink dapat menghentikan proses pertumbuhan. Asupan zink memiliki korelasi positif terhadap asupan protein dari makanan. Kadar zink tubuh dapat diukur melalui kadar zink rambut, yang lebih akurat menggambarkan kadar zink kronis dan sesuai untuk kondisi stunting.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara asupan protein dengan kadar zink rambut pada anak stunting usia 24-59 bulan di Puskesmas Anak Air, Ikur Koto, dan Seberang Padang.
Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan di tiga Puskesmas di Kota Padang dan Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat dari Februari 2023 hingga Maret 2024. Subjek adalah anak dengan stunting berusia 24-59 bulan. Data asupan protein diukur dengan wawancara food recall 2x24 jam, sedangkan kadar zink rambut dianalisis menggunakan teknik flame atomic absorption spectrometry (FAAS).
Hasil. Sebanyak 97 subjek yang diteliti, 67% memiliki asupan protein kurang dengan median 13,92 gram, dan 67% memiliki kadar zink rambut kurang dengan median 123,80 ppm. Selain itu, 64,6% anak dengan asupan protein kurang juga memiliki kadar zink rambut yang rendah. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik chi-square dan diperoleh nilai p-value adalah 0,627 (p>0,05) maka Ho diterima yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara asupan protein total harian dengan kadar zink rambut pada anak stunting usia 24-59 bulan.
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara asupan protein dengan kadar zink rambut pada anak stunting usia 24-59 bulan.


Kata Kunci


asupan; protein; rambut; stunting; zink

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hartono Gunardi, Setyo Handryastuti TP. Stunting : pencegahan, diagnosis dan tata laksana terpadu. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2021. h.26-27.

Sekretariat Wakil Presiden Indonesia. Strategi nasional percepatan pencegahan anak kerdil tahun 2018-2024. Jakarta: 2018. h.10-23.

UNICEF / WHO / World Bank Group. Levels and trends in child malnutrition. Joint Child Malnutr Estim 2023 Ed. 2023. h.1-32.

Sudikno, Widodo Y, Irawan IR, dkk. Sosiodemografi stunting pada balita di Indonesia. J Nutr Food Res 2021;44:71-8.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan tematik survei kesehatan Indonesia Tahun 2023. Jakarta: Badan Kebijak Pembang Kesehat; 2023. h.46-65.

Kemenkes RI. Status gizi SSGI 2022. Jakarta: BKPK Kemenkes RI; 2022. h.1-156.

Dinas Kesehatan Kota padang. Profil dinas kesehatan Kota Padang. Dinas Kesehat Kota Padang. 2018;142.

Damayanti RA, Muniroh L F. Perbedaan tingkat kecukupan zat gizi dan riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita stunting dan non stunting. Media Gizi Indones 2016;12:61-9.

Adani FY, Nindya TS. Perbedaan asupan energi, protein, zink, dan perkembangan pada balita stunting dan non stunting. Amerta Nutr 2017;1:46.

Maulidiana AR, Sutjiati E. Low intake of essential amino acids and other risk factors of stunting among under-five children in Malang City, East Java, Indonesia. J Public health Res 2021;10:220-6.

Limardi S, Hasanah DM, Utami NMD. Dietary intake and stunting in children aged 6-23 months in rural Sumba, Indonesia. Paediatr Indones 2022;62:341-56.

Purwandini S, Atmaka DR. Pengaruh kecukupan konsumsi zink dengan kejadian stunting: Studi Literatur. Media Gizi Kesmas 2023;12:509-15.

Kristiani R, Mahmudiono T, Mundiastuti L. Perbedaan kadar zinc rambut dan asupan makan pada balita stunting dan non-stunting di Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutr 2019;24-32.

Ilmi Khoiriyah H, Dewi Pertiwi F, Noor Prastia T. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. Promotor. 2021;4:145-60.

Kasajja dkk. Prevalence and factors associated with stunting among children aged 6-59 months in Kabale district, Uganda. BMC Nutr 2022;8:1-7.

Wulandari RC, Muniroh L. Hubungan tingkat kecukupan gizi, tingkat pengetahuan ibu, dan tinggi badan orangtua dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Amerta Nutr 2020;4:95.

Ernawati F, Prihatini M, Yuriestia A. Gambaran Konsumsi Protein nabati dan Hewani pada Anak Balita Stunting dan Gizi Kurang di Indonesia. Pus Penelit dan Pengemb Biomedis dan Teknol Dasar Kesehatan, Badan Penelit dan Pengemb Kesehat 2016;39:95-102.

Yasmin G, Kustiyah L DC. Risk factor of stunting among school-aged children from eight provinces in Indonesia. Pakistan J Nutr 2014;13:557-612.

Nasikhak R MA. Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24 - 36 bulan di Kecamatan Semarang Timur. J Nutr Coll 2018;1:176-84.

Astutik, Rahfiludin MZ AR. Faktor risiko kejadian stunting pada anak balita usia 24-59 bulan (studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). J Kesehat Masy 2018;6:409.

Handayani F, Siagian A AE. Mother’s education as a determinant of stunting among children of age 24 to 59 months in North Sumatera Province of Indonesia. J Humanit Soc Sci 2017;22:58-64.

Hatta H, Tolinggi S, Hafid W, Masyarakat FK, Gorontalo U. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Gorontalo J Public Heal 2022;5:183-91.

Lestari W, Rezeki SHI, Siregar DM, Manggabarani S. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak Sekolah Dasar Negeri 014610 Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan. J Dunia Gizi 2018;1:59.

Nisrawati, Ananda SH, Demmalewa JQ, dkk. Faktor-faktor yang menyebabkan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. J Kesehat Masy Celeb 2022;3:70-80.

Valentine NID, Prasetyowati I, Noveyani AE. Hubungan ibu, anak, dan keluarga dengan stunting balita usia 24-59 bulan. Prof Heal J 2024;5:389-405.

Umeta M. Role of zink in stunting of infants and children in rural Ethiopia (thesis). Wageningen Univ;2013.h.1-17.

Fikawati S, Syafiq A, Ririyanti RK, dkk. Energy and protein intakes are associated with stunting among preschool children in Central Jakarta, Indonesia : a case-control study. Mal J Nutr 2021;27:81-91.

Nurhayati A, Yustiani A, Patriasih R, Mahmudatusaadah A. Daily protein intake among stunted toddlers in Cimahi, Indonesia. J Gizi Pangan 2023;18:41-2.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Petunjuk teknis berbasis bukti : Diagnosis dan tata laksana stunting secara komprehensif untuk dokter spesialis anak. In: Diagnosis dan pendekatan nutrisi dalam pencegahan dan tatalaksana stunting. Jakarta: Badan penerbit IDAI; 2023. h. 3-6.

Langi GKL, Harikedua VT, Purba RB, dkk. Asupan Zat Gizi Dan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun. J Gizido 2019;11:51-6.

Suryani L. Hubungan asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zink dengan kejadian stunting pada baliya di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022 [Internet]. Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Bengkulu; 2022. h.39-41.

Haryani VM, Putriana D, Hidayati RW. Asupan protein hewani berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Minggir. Amerta Nutr 2023;7:139-46.

Oktaviani AC, Pratiwi R, Rahmadi FA. Asupan protein hewani sebagai faktor risiko perawakan pendek anak umur 2-4 tahun. J Kedokt Diponegoro (Diponegoro Med Journal) 2018;7:977-89.

Vivi Indah Purnamasari FF. Literatur review: Perbandingan asupan protein hewani dan protein nabati pada balita stunting di Indonesia. Malahayati Nurs J 2023;5:1116-29.

Oktiva RB, Adriani M. Perbedaan kadar zinc rambut pada anak stunting dan non stunting usia 12-24 tahun. Amerta Nutr 2017;1:133-42.

Noftalina E, Mayetti M, Afriwardi A. Hubungan kadar zinc dan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 2 - 5 tahun di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. J Ilm Univ Batanghari Jambi 2019;19:565.

Rani N, Diffah H, Sapja A. The correlation between zinc source dietary intake dan hair’s zinc level on stunting incidence at primary school students of Malang Regency. IEESE Int J Sci Technol 2017;6:1-5.

Nurdin RSW. Perbandingan kadar zink rambut dan zink serum pada anak perawakan pendek. Repos UNHAS 2022;1:88-100.

Gibson RS. Zinc. Dalam: Principles of nutritional assessment. Edisi ke-3. Oxford University Press; 2024.

Siahaan DK. Hubungan asupan seng (Zn) dan protein terhadap kadar seng (Zn) rambut pada anak autis di Kota Medan,(skripsi). Medan : Poltekkes Kemenkes Medan. 2019.

Rejeki VP, Panunggal B. Hubungan asupan protein, seng dan serum seng pada anak sekolah dasar. J Nutr Coll 2016;5:166-71.

Alves CX, Brito NJN, Vermeulen KM, dkk. Serum zinc reference intervals and its relationship with dietary, functional, and biochemical indicators in 6- to 9-year-old healthy children. Food Nutr Res 2016;60:1-7.

Goyena EA, Maniego LV, Ducay AJ dkk. Dietary zinc intake and the underlying factors of serum zinc deficiency among preschool children in the Philippines. Philipp J Sci 2021;150:799-812.

Maares M HH. A Guide to human zinc absorption: general overview and recent advances of in vitro intestinal models. Nutr 2020;12:762.

Lönnerdal B. Zinc and Health : Current status and future directions dietary factors influencing zinc absorption 1. J Nutr 2000;130:1378-83.

King JC, Brown KH, Gibson RS dkk. Biomarkers of nutrition for development (BOND)—Zinc Review. J Nutr 2016;146:858S-85S.

Al GM. Phytate intake and molar ratios of phytate to zinc, iron and calcium in the diets of people in China. Eur J Clin Nutr 2007;61:368-74.

International Zinc Nutrition Consultative Group (IZiNCG). Assessment of the risk of zinc deficiency in populations. Food Nutr Bull 2004;25:s152.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp27.1.2025.1-8

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Statcounter