Nilai Rasio Neutrofil Limfosit dan Red Cell Distribution Width pada Neonatus Sepsis
Sari
Latar belakang. Insiden sepsis pada negara berkembang sampai saat ini masih tinggi. Banyaknya faktor risiko yang memengaruhi, menjadikan sepsis sebagai penyumbang tingginya angka kematian pada bayi. Diagnosis yang seringkali terlambat ditegakkan karena pemeriksaan kultur darah sebagai Gold Standard baru bisa didapatkan hasilnya setelah beberapa hari. Deteksi dini sepsis neonatorum dapat diltegakkan salah satunya dengan pemeriksaan rasio neutrofil limfosit dan red cell distribution width.
Tujuan. Menilai rasio neutrofil limfosit, red cell distribution width, dan faktor risiko pada neonatus dengan diagnosis sepsis di neonatal intensive care unit - NICU Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh dengan luaran kematian.
Metode. Penelitian desain kohort retrospektif dengan data rekam medis neonatus di NICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, dari Februari hingga Oktober 2023. Sebanyak 43 neonatus dengan diagnosis sepsis yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografis, hasil laboratorium, serta luaran klinis. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariat dengan SPSS versi 20.0.
Hasil. Diperoleh 88,3% neonatus menunjukkan peningkatan NLR, dan 86,05% mengalami peningkatan RDW. Terdapat hubungan signifikan antara metode persalinan sectio caesaria (p<0,03) dengan peningkatan risiko mortalitas. Neonatus dengan berat badan ?2500 gram dan usia gestasi preterm lebih sering mengalami peningkatan NLR dan RDW.
Kesimpulan. Peningkatan nilai rasio neutrofil limfosit lebih banyak terjadi pada neonatus sepsis dibandingkan nilai red cell distribution width.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4722/Menkes/SK/VII/2021 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Sepsis Pada Anak. Jakarta. Kemkes RI; 2021.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sepsis dan syok septik. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, penyunting. Buku Ajar Neonatalogi. Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2021.h.195-6.
World Health Organization. Global report on the epidemiology and burden of sepsis: current evidence, identifying gaps and future directions. Geneva: World Health Organization; 2020.h.25-9.
Sianturi P, Hasibuan BS, Lubis BM, Azlin E, Tjipta GD. Gambaran pola resistensi bakteri di unit perawatan neonatus. Sari Pediatri 2016;13: 431-6.
Djajakusli S, Harianto A, Etika R, TU M. Profil kematian neonatus di RSUD dr. Soetomo. Sari Pediatri 2017;18:474-7.
Aswadi P, Martuti S, Wulandari A. Perkembangan diagnosis sepsis anak. Sari Pediatri 2017;19:237-44.
Mahadewi IGA, Suryawan IWB, Indrawan IGD. Rasio neutrofil limfosit (RNL), mean platelet volume (MPV), serta Red cell distribution width (RDW) sebagai prediktor tunggal sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) di RSUD Wangaya Kota Denpasar Bali. Int Sains Med 2022;13:352-7.
Adriani R, Yantri E, Mariko R. Peran sistem skoring hematologi dalam diagnosis awal sepsis neonatorum awitan dini. Sari Pediatri 2018;20:17-23.
Hakiem F, Yuniati T, Susanah S. Hubungan antara nilai c?reactive protein, immature to total neutrophil ratio, dan RDW dengan kejadian sepsis neonatorum bayi prematur. Sari Pediatri 2019;21:218-25.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sepsis dan syok septik. Dalam: Soedarmo S, Gama H, Hadinegoro S, Satari H, penyunting. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Ke-empat. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2018.h.358-62.
Sukewanti NM, Artana IWD, Kardana IM, Sukmawati M, Putra PP. Red cell distribution width sebagai prediktor mortalitas pada sepsis neonatorum. Medicina 2019;50:522-6.
Warouw R, Susanah S, Yuniati T. Hubungan antara RDW dan kejadian sepsis neonatorum bayi prematur. Sari Pediatri 2020;22:104-8.
Lestari DA, Sarumpaet S, Hiswani. Karakteristik penderita sepsis neonatorum rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011. JKKI 2023;10:1-10.
Jaya IGA, Suryawan IWB, Rahayu PP. Hubungan prematuritas dengan kejadian sepsis neonatorum yang dirawat di ruang perinatologi NICU RSUD Wangaya Denpasar. Medicina 2019;50:522-6.
Assa NP, Artana IWD, Kardana IM, Putra PJ, Sukmawati M. The characteristics of neonatal sepsis in low birth weight (LBW) infants at Sanglah General Hospital, Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis 2020;11:172-8.
Hasanah NM, Hariati L, Rasma. Analisis faktor risiko jenis kelamin bayi, BBLR, persalinan prematur, ketuban pecah dini dan tindakan persalinan dengan kejadian sepsis neonatus di Rumah Sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 [tesis]. Sulawesi: Universitas Halu Oleo; 2016.
Roeslani DR, Amir I, Nasrulloh MH, Suryani. Penelitian awal: Faktor risiko pada sepsis neonatorum neonatorum awitan dini. Sari Pediatri 2013;14:363-8.
Warouw R, Susanah S, Yuniati T. Hubungan antara RDW dan kejadian sepsis neonatorum bayi prematur. Sari Pediatri 2020;22:104-8.
Febyan F, Kristen U, Wacana K. Sepsis and treatment based on the newest guideline. Anasth J Indon 2018;10:98-104.
Prily S, Jose MM, Novie HR. Profil anak dengan sepsis dan syok sepsis yang dilakukan kultur darah periode Januari 2010-Juni 2015 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J e-Clinic 2016;4:354-8.
Ningrum, Dwi N, Nur A, Radityo S. Faktor ibu dan bayi yang berpengaruh terhadap kejadian sepsis neonatorum awitan dini di RS. Kariadi Semarang. RJ Ped 2015;4:1331-41.
Absari N, Eliagita C, Oktarina M, Prasetiawati S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sepsis neonatorum di ruang perinatologi RSUD Bengkulu. Jur Kes Tambusai 2023;4: 2727-36.
Rahmawati P, Mayetti, Rahman S. Hubungan sepsis dengan berat badan lahir rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jur Kes Andalas 2018;7:405-10.
Pinilih A, Ranto H. profil dan faktor risiko kematian sepsis neonatus di RSUD Sukada Lampung Timur. Jour Ked dan Kesehatan 2019;6:290-5.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.3.2024.146-51
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.