Fungsi Hati Anak Leukemia Limfoblastik Akut dalam Kemoterapi Fase Induksi berdasarkan Usia dan Status Gizi
Sari
Latar belakang. Kemoterapi merupakan pengobatan utama pada anak leukemia limfoblastik akut (LLA). Kemoterapi fase induksi adalah kemoterapi pertama yang membunuh 95-98% sel leukemik. Pemberian kemoterapi menyebabkan kerusakan hati ditandai dengan peningkatan kadar enzim transaminase dan dapat disertai peningkatan kadar bilirubin. Faktor yang mempengaruhi pengobatan LLA, di antaranya usia dan status gizi.
Tujuan. Melihat gambaran kadar enzim transaminase dan bilirubin pada anak LLA berdasarkan usia dan status gizi pada kemoterapi fase induksi.
Metode. Penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pasien anak LLA di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil, Padang, periode September 2022 sampai Agustus 2023. Data demografis, SGOT, SGPT, dan bilirubin total pasien didapatkan melalui rekam medis.
Hasil. Penelitian ini mendapatkan sebanyak 49 sampel, dengan mayoritas responden adalah perempuan (53,1%), usia <10 tahun (65,3%) dan status gizi normal (77,6%). Cenderung terjadi peningkatan ringan SGOT (65,3%) dan SGPT (49%) serta kadar normal bilirubin (49%) pada kemoterapi fase induksi. Kadar SGOT dan SGPT cenderung mengalami peningkatan ringan pada semua kelompok status gizi. Pada 4 anak overweight ditemukan peningkatan berat SGOT (25%) dan SGPT (50%). Kadar bilirubin cenderung normal pada setiap status gizi, tetapi meningkat sedang pada overweight (75%). Peningkatan kadar SGOT dan SGPT cenderung ringan pada setiap kelompok usia. Bilirubin meningkat sedang pada anak ?10 tahun (53%).
Kesimpulan. Pada umumnya SGOT dan SGPT mengalami peningkatan kadar ringan serta bilirubin dalam kadar normal pada anak LLA selama kemoterapi fase induksi. Peningkatan berat SGOT,SGPT dan bilirubin ditemukan pada overweight dan usia ?10 tahun.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
American Cancer Society. About Childhood Leukemia. 2022. Diakses pada 2 May 2024. Didapat dari : http://www.cancer.org/cancer/types/leukemia-in-children/about.html#
Brown P, Inaba H, Annesley C, Beck J, Colace S, Dallas M, dkk. Pediatric acute lymphoblastic leukemia, version 2.2020. JNCCN J Natl Compr Cancer Netw 2020;18:81-112.
PDQ Pediatric Treatment Editorial Board. Childhood acute lymphoblastic leukemia treatment (PDQ®): Health professional version. PDQ Cancer Inf Summ 2022;1-249.
Seiter KM. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Oncology. 2023. Diakses pada 10 Oktober 2024. Didapat dari: https://www.oncology.com
Garniasih D, Susanah S, Sribudiani Y, Hilmanto D. The incidence and mortality of childhood acute lymphoblastic leukemia in Indonesia: A systematic review and meta-analysis. PLoS One 2022;17:1-13.
Windiastuti E, Nency YM, Mulatsih S, Sudarmanto B, Ugrasena IDG, penyunting. Buku ajar hematologi onkologi anak. Edisi Revisi. Jakarta Pusat: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2018.h.276-87.
Kurniawidjaja LM, Lestari F, Tejamaya M, Ramdhan DH. Konsep dasar toksikologi industri. FKM UI. 2021.h.54-73.
Kalas MA, Chavez L, Leon M, Taweesedt PT, Surani S. Abnormal liver enzymes: A review for clinicians. World J Hepatol 2021;13:1688-98.
Vincenzi B, Russo A, Terenzio A, Galvano A, Santini D, Vorini F, dkk. The use of SAMe in chemotherapy-induced liver injury. Crit Rev Oncol Hematol 2018;130:70-7.
Egnell C, Heyman M, Jonson OG, Raja RA, Niinimaki R, Albertsen BK, dkk. Obesity as a Predictor of Treatment-Related Toxicity in Children with Acute Lymphoblastic Leukaemia. Br J Haematol. 2021; 194:481–90.
PAPDI. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Keenam. Setiati S, Aiwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF, penyunting. Jakarta Pusat: Interna Publishing; 2014. h.2890.
Malakouti M, Kataria A, Ali SK, Schenker S. Elevated liver enzymes in asymptomatic patients – what should i do? J Clin Transl Hepatol 2017;5:394-403.
U.S. Department of Health and Human Services. Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE).v.5.0. Cancer Ther Eval Progr 2017;155. Diakses pada 10 Oktober 2024. Didapat dari: https://ctep.cancer.gov
Kamima K, Gatot D, Hadinegoro SRS. Profil antioksidan dan oksidan pasien anak dengan leukemia limfoblastik akut pada kemoterapi fase induksi (studi pendahuluan). Sari Pediatri 2017;11:282.
Ariawati K, Windiastuti E , Gatot D. Toksisitas kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada fase induksi dan profilaksis susunan saraf pusat dengan metotreksat 1 gram. Sari Pediatri 2007;9:252-8.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). LiverTox: Clinical and research information on drug-induced liver injury. bethesda (MD): National Institutes of Health; 2012. Diakses pada 10 Oktober 2024. Didapat dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547852/
Tripodi SI, Bergami E, Panigari A, Caissutti V, Brovia C, De Cicco M, dkk. The role of nutrition in children with cancer. Tumori 2023;109:19-27.
Gómez-Hernández A, Beneit N, Díaz-Castroverde S, Escribano Ó. Differential role of adipose tissues in obesity and related metabolic and vascular complications. Int J Endocrinol 2016;2016:1-12. doi:10.1155/2016/1216783.
Seo YJ, Shim YS, Lee HS, Hwang JS. Updated reference ranges for aminotransferase levels of Korean children and young adolescents based on the risk factors for metabolic syndrome. Sci Rep 2022;12:1-16.
Hikmat AAF, Andarsini MR, Setyoboedi B, Larasati MCS, Cahyadi A, Ugrasena IDG. Risk factors for hepatotoxicity from l-asparaginase chemotherapy in children with acute lymphoblastic leukemia. Pharmacogn J 2022;14:921-7.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.3.2024.131-6
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.