Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Stunting dan Faktor Risiko di Kecamatan Medan Denai
Sari
Latar belakang. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi secara kronis. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2021 adalah 24,4 persen. Kondisi prevalensi stunting di Sumatera Utara juga sangat memprihatinkan. Sebanyak 13 dari 33 kabupaten/kota yang berada di Sumatera Utara memiliki prevalensi stunting di atas 30%. Kecamatan Medan Denai adalah salah satu kecamatan di Kota Medan dengan kasus gizi buruk anak tertinggi. Salah satu faktor risiko kejadian stunting adalah tingkat pendidikan ibu.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang stunting.
Metode. Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional dengan sampel penelitian terdiri dari 96 responden yaitu ibu anak balita yang berdomisili dan menyekolahkan anaknya di TK/PAUD di Kecamatan Medan Denai yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square.
Hasil. Pada 96 responden ditemukan tingkat pengetahuan tentang stunting yang sedang (60,4%), rendah (30,2%), dan tinggi (9,4%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang stunting dengan nilai p=0,035 (p<0,05).
Kesimpulan. Mayoritas ibu memiliki tingkat pengetahuan tentang stunting yang sedang dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang stunting.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Maret 2022. Diunduh pada 02 Agustus 2022 Didapat dari: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
Teja M. Stunting balita Indonesia dan penanggulangannya. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI; 2019.
Dinas Kesehatan Kota Medan. Prevalensi stunting di Kecamatan di Kota Medan. Dinkes Kota Medan; 2020.
Fadare O, Amare M, Mavrotas G, Akerele D, Ogunniyi A. Mother’s nutrition-related knowledge and child nutrition outcomes: empirical evidence from Nigeria. PLoS One 2019;14:e0212775.
Narishma V, Roselina D, Budiarto A. Hubungan karakteristik orang tua terhadap status gizi bayi balita Desa Sungai Kitano Kabupaten Banjar. Sari Pediatri 2022; 24: 112-118.
Husnaniyah D, Yulyanti D, Rudiansyah. Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Indones J Health Sci 2020;12:57-64.
De Sanctis V, Soliman A, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N. Early and long-term consequences of nutritional stunting: From childhood to adulthood. Acta Biomed 2021;92:e2021168.
Putri MM, Mardiah W, Yulianita H. Gambaran pengetahuan ibu balita tentang stunting. Jurnal Universitas Padjajaran 2021;4:126-7.
Muzayyaroh M. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang stunting, Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan, 2021;8:81-92.
Anugrahaeni H, Nugraheni W, Ningsih W. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semanding. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia 2022;6:64-72.
Siregar SH, Siagian A. Hubungan karakteristik keluarga dengan kejadian stunting pada anak 6 – 24 bulan di Kabupaten Langkat. Trop Pub Health J 2021;1:1-8.
Mustamin, Asbar R, Budiawan. Tingkat pendidikan ibu dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Selatan. Media Gizi Pangan 2015;25:25-32.
Setiawan E, Machmud R, Masrul. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas 2018;7:275-84.
Rukmana E, Briawan D, Ekayanti I. Faktor risiko stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Bogor. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 2016;1: 192-9.
Manggala A, Kenwa KW, Kenwa M, Sakti AAGDP, Sawitri AA. Risk factors of stunting in children aged 24-59 months. Paediatrica Indones 2018;58:205-12.
Suartini, Ni Made. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Belandingan Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani V. Repository Poltekkes Denpasar 2021. Diakses pada 14 Oktober 2024. Didapat dari: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/7711
Wanimbo E, Watiningsih M. Hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting Baduta (7-24 Bulan). Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr. Soetomo 2020;6:83-93.
Olsa ED, Sulastri D, Anas E. Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas 2017;6:523-9.
Berhe K, Seid O, Gebremariam Y, Berhe A, Etsay N. Risk factors of stunting (chronic undernutrition) of children aged 6 to 24 months in Mekelle City, Tigray Region, North Ethiopia: An unmatched case-control study. PLoS One 2019;14:e0217736.
Kusumawardhani A, Nurruhyuliawati W, Garna H. Hubungan riwayat bayi berat lahir rendah dan jumlah anak dalam keluarga dengan kejadian stunting usia 12–59 bulan di Desa Panyirapan Kabupaten Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains 2019;2:81-5.
Ayuningtias M, Pontang GS, Mulyasari I. Hubungan karakteristik keluarga dengan kejadian stunting pada anak baru sekolah. Repository Universitas Ngudi Waluyo 2016. Diakses pada 14 Oktober 2024. Didapat dari: http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/1356
Wahyudi, Kuswati A, Sumedi T. Hubungan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, terhadap stunting pada balita umur 24-59 bulan. J Bionurs 2022;4:63-9.
Savita R, Amelia, F. Hubungan pekerjaan ibu, jenis kelamin, dan pemberian asi eklusif terhadap kejadian stunting pada balita 6-59 bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2020;8:1-8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp26.3.2024.171-5
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.