Perbedaan Kadar Vitamin 25-Oh-D antara Nefritis Lupus dengan Lupus Eritematosus Sistemik pada Anak
Sari
Latar belakang. Lupus eritematosus sistemik adalah penyakit autoimun yang bisa berdampak pada manifestasi klinis di beberapa organ tubuh. Nefritis lupus termasuk salah satu konsekuensi manifestasi klinis LES derajat berat pada ginjal. Kadar vitamin D dalam tubuh dapat turun pada LES dan nefritis lupus karena faktor insufisiensi ginjal dan penggunaan obat-obatan kortikosteroid. Di Indonesia, belum terdapat penelitian yang melihat perbandingan kadar vitamin D antara nefritis lupus dan LES pada anak.
Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin 25-OH-D antara nefritis lupus dengan lupus eritematosus sistemik pada anak.
Metode. Penelitian analitik observasional ini menggunakan metode cross sectional pada subjek penelitian 17 pasien LES anak dan 17 pasien nefritis lupus anak di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Data hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin 25-OH-D pada pasien LES anak maupun nefritis lupus anak paling banyak tergolong insufisiensi. Analisis data dengan uji komparatif Mann Whitney.
Hasil. Perbedaan signifikan didapatkan pada kadar vitamin 25-OH-D antara nefritis lupus dengan LES (p=0,004). Analisis data dengan uji korelatif Spearman menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara klasifikasi kadar vitamin 25-OH-D dengan peningkatan keparahan LES pada terjadinya nefritis lupus (p=0,003).
Kesimpulan. Kadar vitamin 25-OH-D pasien nefritis lupus anak lebih rendah dibandingkan dengan pasien LES anak, serta klasifikasi kadar vitamin 25-OH-D berkolerasi negatif dengan keparahan penyakit LES pada anak dengan terjadinya nefritis lupus.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Hassanalilou T, Khalili L, Ghavamzadeh S, Shokri A, Payahoo L, Bishak YK. Role of vitamin D deficiency in systemic lupus erythematosus incidence and aggravation. Auto Immun Highlights 2017;9:1.
Tanzilia MF, Tambunan BA, Dewi DNSS. Tinjauan pustaka: Patogenesis dan diagnosis sistemik lupus eritematosus. Syifa’ Medika 2021;11:139-64.
Kemenkes RI. Situasi lupus di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (PUSDATIN). Jakarta: PUSDATIN Kemenkes RI; 2017.
Musa R, Brent LH, Qurie A. Lupus nephritis. StatPearls; 2022.
Imran TF, Yick F, Verma S, dkk. Lupus nephritis: an update. Clin Experimental Nephrol 2016;20:1-13.
Sassi F, Tamone C, D’Amelio P. Vitamin D: nutrient, hormone, and immunomodulator. Nutrients 2018;10: 1656.
Witan KY, Arsita E, Silalahi TDA. Kadar 25 (OH) D pada pasien lupus eritematosus sistemik di Indonesia. Jurnal Kedokteran Meditek 2022;28: 193-8.
Elsaid TO, Basma A, Nabih AA, Elewa AM. Serum vitamin D in Egyptian patients with systemic lupus erythematous and its association with lupus nephritis. Int J Clin Rheumatol 2018;13: 270-7.
Khairallah MK, Makarem YS, Dahpy MA. Vitamin D in active systemic lupus erythematosus and lupus nephritis: a forgotten player. Egypt J Internal Med 2020;32:1-9.
Justiz VA, Goyal A, Varacallo M. Systemic lupus erythematosus. StatPearls; 2022.
Stojan G, Petri M. Epidemiology of systemic lupus erythematosus. Curr Opinion Rheumatol 2018;30:144-50.
Handono K, Kalim H, Susianti H, dkk. Vitamin D dan autoimunitas. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2018.
Mediressia A, Fitriana EI, Bakri A, Lestari HI. Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian defisiensi dan insufisiensi vitamin D pada pasien anak dengan penyakit ginjal kronis. Sari Pediatri 2021;23:36-42.
Guan SY, Cai HY, Wang P, dkk. Association between circulating 25?hydroxyvitamin D and systemic lupus erythematosus: A systematic review and meta-analysis. Int J Rheum Dis 2019;22:1803-13.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp25.5.2024.305-9
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.