Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting di Wilayah Sangatta Kalimantan Timur

Periskha Bunda Syafiie, Christina Sarangnga

Sari


Latar belakang. Prevalensi stunting di Kabupaten Kutai Timur pada 2020 sebanyak 1515 kasus. Di Sangatta, tercatat 290 anak mengalami stunting per Februari 2020 dari total 4615 anak yang melakukan kunjungan posyandu (6,28%). Faktor determinan penyebab stunting di Indonesia di antaranya kelahiran prematur, panjang lahir pendek, tidak mendapatkan Air Susu Ibu eksklusif selama enam bulan pertama, pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah, paparan infeksi berulang, status gizi ibu, dan praktik pemberian makanan pendamping yang tidak kompeten.
Tujuan. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Metode. Penelitian menggunakan desain case control, dilakukan di semua Puskesmas di Sangatta pada November-Desember 2021. Subjek penelitian adalah anak usia 6-59 bulan yang melakukan kunjungan posyandu dalam periode penelitian. Sebanyak 230 anak dipilih dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis multivariat regresi logistik.
Hasil. Angka kejadian stunting berhubungan dengan jenis kelamin laki-laki (p=0,036 dengan OR:1,9; IK:1,04-3,47), tidak mendapatkan ASI eksklusif (p=0,036 dengan OR:1,9; IK:1,04-3,47), dan Bayi Berat Lahir Rendah (p=0,04 dengan OR:2,7; IK:1,05-7,37), diikuti dengan faktor pengetahuan ibu (p=0,02). Golongan pendapatan merupakan faktor confounding (perancu).
Kesimpulan. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin, pemberian ASI eksklusif, berat badan saat lahir, dan pengetahuan ibu yang merupakan faktor prediktif dominan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Sangatta.


Kata Kunci


stunting; risiko; kelamin; ASI eksklusif; pendidikan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional (Balitbangnas). Hasil Utama Riskesdas 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI; 2022. Diakses pada 16 Oktober 2023. Didapat dari: https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2022/.

Danaei G, Andrews KG, Sudfeld CR. Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries: A Comparative Risk Assessment Analysis at Global, Regional, and Country Levels. Plos Medicine 2016;13:1-18.

Vilcins D, Sly P, Jagal P. Environmental Risk Factors Associated with Child Stunting: A Systematic Review of the Literature. Annals of Global Health 2018;84:551-62.

Prawirohartono EP, Nurdiati D, Hakimi M. Prognostic factors at birth for stunting at 24 months of age in rural Indonesia. Paediatr Indones 2016;56:48-56.

Titaley CR, Ariawan I, Hapsari D, Muasyaroh A, Dibley MJ. Determinants of the stunting of children under two years old in Indonesia: A multilevel analysis of the 2013 Indonesia basic health survey. Nutrients 2019;11:1106.

Caulfield LE, Richard SA, Rivera JA. Stunting, wasting, anfd micronutrient Deficiency Disorders. Disease Control Priorities Developing Countries 2002;28:551-67.

De Onis M, Branca F. Childhood stunting: A global perspective. Maternal Child Nutrit 2016;12:12-26.

Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Pub Health 2016;16:669.

SĂșarez D, Santana RodrĂ­guez A, Loro Ferrer JF, Serra Majem L. Factors associated with stunting among children aged 0 to 59 months from the central region of Mozambique. Nutrients 2017;9:1-16.

Cumming O, Cairncross S. Can water, sanitation and hygiene help eliminate stunting? Current evidence and policy implications. Maternal Child Nutrit 2016;12: 91-105.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur. Tabel Profil 2020. Dinkes Kabupaten Kutai Timur; 2020.

Dahlan MS. Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2010.

Dahlan MS. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: PT Epidemiologi Indonesia; 2020.

Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Penerbit Epidemiologi Indonesia; 2020.

Yoga IT, Rokhaidah. Pengetahuan ibu tentang stunting pada balita di Posyandu Desa Segarajaya. Indonesian J Health Develop 2020;2:183-92.

Rakasiwi LS, Kautsar A. Pengaruh Faktor Demografi dan Sosial Ekonomi terhadap Status Kesehatan Individu di Indonesia. Kajian Ekonomi Keuangan 2021;5:146-57.

Kamangar F. Confounding variables in epidemiologic studies: Basics and beyond. Article in Archives of Iranian medicine. 2012. 15(8).

World Health Organization, Multi-Center Growth Study Group. WHO child growth standards based on length/height, weight and age. Acta Paediatrica 2006;450:76-85.

Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutrit 2018;14:1-10.

Tiwari R, Ausman LM, Agho KE. Determinants of stunting and severe stunting among under-fives: evidence from the 2011 Nepal Demographic and Health Survey. BMC Pediatr 2014;14:239.

Martiani M, Margawati A, Mexitalia M, dkk. Asupan Zat Besi Berhubungan dengan Perkembangan Anak Stunting Usia 6-36 Bulan di Semarang. Sari Pediatri 2021;23:95-102.

Campos AP, Vilar-Compte M, Hawkins SS. Association Between Breastfeeding and Child Stunting in Mexico. Annals of Global Health 2020; 86::1-14.

Giri MKW, Muliarta IW, Wahyuni NPDS. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita usia 6-24 bulan Di Kampung Kajanan Buleleng. Jurnal Sains dan Teknologi 2013;2:184-92.

Namangboling AD, Murti B, Sulaeman ES. Hubungan riwayat penyakit infeksi dan pemberian asi eksklusif dengan status gizi anak usia 7-12 bulan di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Sari Pediatri 2017;19: 91-6.

Kuchenbecker J, Jordan I, Reinbott A, dkk. Exclusive breastfeeding and its effect on growth of Malawian infants: Results from a cross-sectional study. Paediatric International Child Health 2015;35:14-23.

Adriani M, Wirjatmadi B. Gizi dan kesehatan balita: peranan mikro zinc pada pertumbuhan balita. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group; 2014.

Cacho NT, Lawrence RM. Innate immunity and breast milk. Frontiers in Immunology 2017;8:584.

Khasanah DP, Hadi H, Paramashanti BA. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. J Gizi dan Diet Indones 2016;4:105-11.

Adelina N. Status gizi bayi usia 1,5-8 bulan dan faktor-faktor yang berhubungan di Jakarta Selatan (skripsi). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009.

Margawati A, Astuti AM. Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian J Nutrit 2018;6:82-9.

Lukman S, Arbie FY, Humolungo Y. Hubungan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada anak balita di Desa Buhu Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Health Nutrit J 2017;3:42-53.

Notoatmodjo. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2005.

West J, Syafiq A, Crookston B, dkk. Stunting-related knowledge: Exploring sources of and factors associated with accessing stunting-related knowledge among mothers in Rural Indonesia. Health 2018;10:1250-60.

Fakhrina A, Nurani N, Triasih R. berat badan lahir rendah sebagai faktor risiko stunted pada anak usia sekolah. Sari Pediatri 2020;22:18-23.

Nshimyiryo A, Hedt-Gauthier B, Mutaganzwa C, dkk. Risk factors for stunting among children under five years: a cross-sectional population-based study in Rwanda using the 2015 Demographic and Health Survey. BMC Pub Health 2019;19:175.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp25.3.2023.155-62

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.