Kejadian dan Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak Penghuni Padat Penduduk: Studi pada Rusun Kudu
Sari
Latar belakang. Tuberkulosis adalah penyakit pernafasan yang menular dengan tingkat kematian ketiga tertinggi di dunia. Infeksi tuberkulosis pada anak memiliki gejala yang sulit dikenali sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lingkungan padat penduduk seperti rusun, memudahkan penyebaran tuberkulosis sehingga diperlukan skrining tuberkulosis pada anak untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tujuan. Mengetahui insidensi dan faktor risiko infeksi tuberkulosis pada anak penghuni rusun Kudu, Semarang.
Metode. Penelitian cross-sectional telah dilakukan pada Januari hingga Februari 2021 terhadap 123 anak penghuni rusun Kudu berumur 0-18 tahun. Subjek penelitian dipilih secara konsekutif sampling. Anak mengikuti proses skrining dan antropometri untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tuberkulin jika memenuhi syarat. Indurasi tuberkulin diamati 48 jam pasca injeksi. Penilaian faktor risiko melalui skrining dan kuesioner kondisi lingkungan.
Hasil. Pemeriksaan Tuberkulin menunjukan hasil positif bagi 33 anak dengan diameter indurasi ?10mm. Analisis pengaruh variabel bebas dan insidensi tuberkulosis dilakukan menggunakan uji Regresi Logistik dengan faktor risiko yang memiliki pengaruh dengan kejadian tuberkulosis anak adalah riwayat kontak (AOR=10,3 dan p=0,007), usia anak (AOR=5,2 dan p=0,013) dan kondisi rumah yang tidak sehat (AOR=38,6 dan p=0,000).
Kesimpulan. Riwayat kontak, usia anak dan kondisi rumah berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis pada anak.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
World Heal Organ. Global tuberculosis report 2019. World Heal Organ; 2019.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2019.
Europian Centers for Disease Prevention and Control. TB Online - ECDC Guidance: investigation and control of TB incidents affecting children in congregate settings [Internet]. 2013 Diakses 10 April 2020. Didapat dari: http://tbonline.info/posts/2013/12/13/ecdc-guidance-investigation-and-control-tb-inciden/.
CDC. TB Risk Factors | Basic TB Facts | TB | CDC [Internet]. 2018. Diakses 10 April 2020. Didapat dari: https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/risk.htm.
Retno Sutomo N, Triasih R. Faktor risiko kejadian sakit tuberkulosis pada anak yang kontak serumah dengan penderita tuberkulosis dewasa. Sari Pediatri 2014;16:5-10.
Budiyuwono H, Romauli M. Preferensi anak terhadap ruang bermain pada rusunawa di bandung (studi kasus : rusunawa cigugur dan cingised). J Arsit Univ Bandar Lampung 2012;2:64–76.
Gautami W, Syahruddin E. Hubungan kondisi lingkungan rumah susun dengan prevalensi penyakit respirasi kronis di Jakarta. eJournal Kedokt Indones 2013;3:202-207.
Centers for Disease Control and Prevention. Testing & diagnosis | TB | CDC [Internet]. Diakses 10 April 2020. Didapat dari: https://www.cdc.gov/tb/topic/testing/default.htm.
Rahajoe NN, Nawas A, B Setyanto D, Kaswandani N. Buku TB anak 2016.pdf. Kemenkes RI; 2016.h.9.
Ekasari NM. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru balita di BKPM wilayah Semarang, skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, 2016.
Rahel TL, Damayanti A, Usman Y, Sitorus BS. Analisis masalah kesehatan penduduk berdasarkan 12 indikator keluarga sehat Rumah Susun Tambora. Kebidanan Indones 2018;2:14–23.
Padrão E, Oliveira O, Felgueiras Ó, Gaio AR, Duarte R. Tuberculosis and tobacco: Is there any epidemiological association? Eur Respir J 2018;51(1).
Bartlett JA, Schleifer SJ, Demetrikopoulos MK, dkk. Immune Function in Healthy Adolescents 1998;5:105–13. doi: 10.1128/CDLI.5.1.105-113.1998.
Pandelaki EE, Purwanto E, Olivia D, Agung W. Faktor-faktor pembentuk kinerja spasial rumah susun kaitannya dengan kepuasan penghuni. eJournal Arsitektur MODUL 2015;15:85–106.
Nurwitasari A, Wahyuni CU. Pengaruh status gizi dan riwayat kontak terhadap kejadian tuberkulosis anak di Kabupaten Jember. Berk Epidemiol 2015;3:158–69.
Kenedyanti E, Sulistyorini L. Analisis mycobacterium tuberculosis dan kondis. J Berk Epidemiol 2017;2:152–62.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp24.1.2022.1-6
Refbacks
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.