Infeksi Tuberkulosis Laten pada Anak: Diagnosis dan Tatalaksana
Sari
Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) adalah keadaan respons imun persisten terhadap antigen Mycobacterium tuberculosis tanpa bukti manifestasi klinis tuberkulosis aktif. Anak-anak lebih mudah terinfeksi dan menjadi penderita tuberkulosis (TB) aktif dibandingkan orang dewasa setelah kontak erat dengan pasien TB aktif. Masa inkubasi TB bervariasi selama 2-12 minggu, biasanya 4-8 minggu. Investigasi kontak dan penegakan diagnosis ILTB harus dilakukan pada anak yang memiliki risiko tinggi terinfeksi, yaitu memiliki kontak erat dengan penderita TB aktif, dengan HIV, serta dengan kondisi imunokompromais lainnya. Pengobatan pencegahan ILTB bertujuan mencegah anak yang terinfeksi M.tuberculosis berkembang menjadi tuberkulosis aktif. Pedoman WHO yang kemudian diadopsi oleh Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020 memberikan rekomendasi pemberian terapi pencegahan tuberkulosis yang terdiri dari beberapa pilihan obat dan durasi pemberian, antara lain isoniazid selama 6 bulan, isoniazid – rifampisin selama 3 bulan, isoniazid - rifapentin sekali sepekan dalam 3 bulan, atau rifampisin selama 4 bulan. Diagnosis dini dan pemberian terapi pencegahan yang cepat penting untuk menurunkan kejadian TB aktif sehingga visi pemberantasan TB dunia pada tahun 2050 bisa tercapai.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
World Health Organization. Global tuberculosis report 2020. Jenewa: World Health Organization; 2020.
Reuter A, Seddon JA, Marais BJ, Furin J. Preventing tuberculosis in children: A global health emergency. Ped Respir Rev 2020;36:44-51.
Mack U, Migliori GB, Sester M, dkk. LTBI: Latent tuberculosis infection or lasting immune responses to M. tuberculosis? A TBNET consensus statement. Eur Respir J 2009;33:956-73.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis penanganan infeksi laten tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
World Health Organization. Latent tuberculosis infection: Updated and consolidated guidelines for programmatic management. Jenewa: World Health Organization; 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana tuberkulosis anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
Hirsch-Moverman Y, Daftary A, Franks J, Colson PW. Adherence to treatment for latent tuberculosis infection: Systematic review of studies in the US and Canada. Int Union Tuberc Lung Dis 2008;12:1235-54.
Dye C, Glaziou P, Floyd K, Raviglione M. Prospects for tuberculosis elimination. Jenewa: World Health Organization; 2013.
Marais BJ, Gie RP, Schaaf HS, Beyers N, Donald PR, Starke JR. Childhood pulmonary tuberculosis. Am J Respir Crit Care Med 2006;173:1078-90.
Fox GJ, Dobler CC, Marais BJ, Denhom JT. Preventive therapy for latent tuberculosis infection: the promise and the challenges. Elsevier, Int J Inf Dis 2017;56:68-76.
Thomas TA. Tuberculosis in children. Pediatr Clin North Am 2007;64:893-909.
Perez-Velez CM, Roya-Pabon CL, Marais BJ. A systematic approach to diagnosing intra-thoracic tuberculosis in children. Brit Infect Assoc 2017;74:S74-S83.
Chegou NN, Heyckendorf J, Walzl G, Lange C, Ruhwald M. Beyond the IFN-? horizon: biomarkers for immunodiagnosis of infection with Mycobacterium tuberculosis. Eur Respir J 2014;43:1472–86.
Pai M, Denkinger CM, Kik SV, dkk. Gamma interferon release assays for detection of Mycobacterium tuberculosis infection. Clin Microbiol Rev 2014;27:3–20.
Getahun H, Matteelli A, Chaisson RE, Raviglione M. Latent Mycobacterium tuberculosis Infection. NEJM 2015;372:2127-35.
Ayieko J, Abuogi L, Simchowitz B, Bukusi EA, Smith AH, Reingold A. Efficacy of isoniazid prophylactic therapy in prevention of tuberculosis in children: A meta–analysis. BMC Infect Dis 2015;14:91.
Rutherford ME, Ruslami R, Maharani W, dkk. Adherence to isoniazid preventive therapy in Indonesian children: A quantitative and qualitative investigation. BMC Res Notes 2012;5:7.
Villarino ME, Scott NA, Weis SE, dkk. Treatment for preventing tuberculosis in children and adolescents: A randomized clinical trial of a 3-month, 12-dose regimen of a combination of rifapentine and isoniazid. JAMA Pediatr 2015;169:247.
CDC. Update of recommendations for use of once-weekly isoniazid-rifapentine regimen to treat latent mycobacterium tuberculosis infection. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2018;67:723-6.
Njie GJ, Morris SB, Woodruff RY, Moro RN, Vernon AA, Borisov AS. Isoniazid-rifapentine for latent tuberculosis infection: A systematic review and meta-analysis. Am J Prev Med 2018;55:244-52.
Pease C, Hutton B, Yazdi F, dkk. A systematic review of adverse events of rifapentine and isoniazid compared to other treatments for latent tuberculosis infection. Pharmacoepidemiol Drug Saf 2018;1-10.
Nurul FLAD, Kaswandani N. Perbandingan efektivitas isoniazid pada preparat kombinasi isoniazid dan rifampisin pada anak dengan infeksi laten tuberkulosis. Sari Pediatri 2016;17:485-90.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp24.2.2022.134-40
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.