Perbandingan Berbagai Sistem Skoring untuk Diagnosis Meningitis Tuberkulosis pada Anak

Setyo Handryastuti, Dianing Latifah

Sari


Meningitis tuberkulosis (MTB) adalah bentuk terberat penyakit tuberculosis, menyebabkan morbiditas dan mortalitas cukup tinggi pada anak. Keterlambatan diagnosis dan terapi dianggap sebagai faktor utama tingginya mortalitas. Masalah utama dalam diagnosis MTB antara lain patogenesis penyakit yang kurang dipahami, belum tersedia tes diagnostik yang baik. Baku emas diagnosis MTB bergantung pada isolasi Mycobacterium tuberculosis dari cairan serebrospinal (CSS), namun hal ini cukup sulit diterapkan karena proses kultur yang lambat, memerlukan sampel CSS yang banyak dan tidak peka dalam membantu pengambilan keputusan klinis.Saat ini, tiga metode skoring yang dibuat untuk membantu diagnosis MTB pada anak adalah sistem Thwaites, konsensus Lancet serta skor Modified Kenneth Jones Scoring Criteria (MKJSC), yang dikembangkan untuk meningkatkan akurasi diagnostik. Sistem skoring mencakup manifestasi klinis, hasil CSS, serta pemeriksaan radiologi untuk membantu diagnosis MTB. Penggunaan metode skoring diharapkan dapat mempercepat diagnosis dan terapi sehingga meningkatkan luaran  MTB pada anak. Di antara ketiga sistem skoring tersebut, skor Thwaites dan MKJSC adalah sistem skoring yang paling sederhana dan dapat diterapkan di daerah dengan fasilitas terbatas. Kombinasi kedua sistem skoring tersebut diharapkan dapat mempertajam nilai diagnostik MTB sehingga dapat membantu penanganan MTB pada anak secara cepat dan tepat.


Kata Kunci


meningitis; tuberkulosis; skoring; anak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Marais S, Thwaites G, Schoeman JF, Török ME, Misra UK, Prasad K, dkk. Tuberculous meningitis: a uniform case definition for use in clinical research. Lancet Infect Dis 2010;10:803-12.

Kurien R, Sudarsanam TD, Samantha S, Thomas K. Tuberculous meningitis: a comparison of scoring systems for diagnosis. Oman Med J 2013;28:163-9.

Thwaites GE, Chau TT, Stepniewska K, Phu NH, Chuong LV, Sinh DX, dkk. Diagnosis of adult tuberculous meningitis by use of clinical and laboratory features. Lancet 2002;360:1287-92.

Heemskerk D, Farrar J, Caws M. Tuberculous meningitis. Dalam: Scheld MW, Whitley RJ, Marra CM, penyunting. Infections of the central nervous system. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;2014.h.474-500.

WHO. Global tuberculosis report 2018. Geneva: World Health Organization; 2018.

Rahajoe N, Basir D, Makmuri, Kartasasmita CB. Pedoman nasional tuberkulosis anak. Jakarta:Unit Kerja Pulmonologi PP IDAI;2005. h.54-6.

Dimyati Y, Tjandradjani A, Mangunatmadja I, Widodo DP, Pusponegoro HD. Outcomes of tuberculous meningitis in children: a case review study. Paediatr Indones 2011;51:288-93.

Leonard J. Central nervous system tuberculosis. Dalam: Schlossberg D, penyunting. Tuberculosis and nontuberculous mycobacterial infections. Edisi ke-6. Washington:ASM Press; 2011.h.283-92.

Basir D, Yani FF. Tuberkulosis dengan keadaan khusus. Dalam:Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku ajar respirologi anak. Edisi ke-1. Jakarta:Badan Penerbit IDAI; 2018.h.214-5.

Anderson NE, Somaratne J, Mason DF, Holland D, Thomas MG. A review of tuberculous meningitis at Auckland City Hospital, New Zealand. J Clin Neurosci 2010;17:1018-22.

Sunbul M, Atilla A, Esen S, Eroglu C, Leblebicioglu H. Thwaites’ diagnostic scoring and the prediction of tuberculous meningitis. Med Princ Pract 2005;14:151-4.

Miftode EG, Dorneanu OS, Leca DA, Juganariu G, Teodor A, Hurmuzache M, dkk. Tuberculous meningitis in children and adults: a 10-year retrospective comparative analysis. PLoS One 2015;10:1-10.

Thwaites GE, Simmons CP, Quyen NTH, Chau TTH, Mai PP, Dung NT, dkk. Pathophysiology and prognosis in Vietnamese adults with tuberculous meningitis. J Infect Dis 2003;188: 1105–15.

Weinberg GA, Thompson-Stone R. Bacterial infections of the nervous system. Dalam: Swaiman KF, Ashwal S, Ferreiro DM, Schor NF, penyunting. Swaiman’s pediatric neurology. Edisi ke-6. New York: Elsevier Saunders; 2012. h.890.

Lee SA, Kim SW, Chang HH, Jung H, Kim Y, Hwang S, dkk. A new scoring system for the differential diagnosis between tuberculous meningitis and viral meningitis. J Korean Med Sci 2018;33:1-11.

Thwaites GE, van Toorn R, Schoeman J. Tuberculous meningitis: more questions, still too few answers. Lancet Neurol 2013;12:999-1010.

Anwar M, Ahmad A, Ahmad F, Mazhar A. Modified kenneth jones criteria for diagnosing tuberculous meningitis in children. J Coll Physicians Surg Pak 2010;20:258-61.

Murthy JM. Tuberculous meningitis:the challenges. Neurol India 2010;58:716-22.

Zhang YL, Lin S, Shao LY, Zhang WH, Weng XH. Validation of Thwaites’ diagnostic scoring system for the differential diagnosis of tuberculous meningitis and bacterial meningitis. Jpn J Infect Dis 2014;67:428-31.

Solomons RS, Wessels M, Visser DH, Donald PR, Marais BJ, Schoeman JF, dkk. Uniform research case definition criteria differentiate tuberculous and bacterial meningitis in children. Clin Infect Dis 2014;59:1574-8.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp24.6.2023.425-32

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.