Gangguan Perilaku pada Anak Perempuan dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital: Persepsi Orang Tua

Nida Hanifah, Annastasia Ediati, Mahayu Dewi Ariani, Sultana MH Faradz, Agustini Utari

Sari


Latar belakang. Paparan androgen sejak prenatal diduga berdampak pada banyak aspek perkembangan anak perempuan dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK). Namun, data mengenai gangguan emosi atau gangguan perilaku pada anak dengan HAK di Indonesia masih terbatas.
Tujuan. Mengetahui problem emosi/perilaku pada anak dengan HAK.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain belah lintang. Subyek penelitian diambil dari 11 anak perempuan dengan HAK berumur 6-18 tahun. Kontrol (n=11) diambil dari anak tanpa HAK dengan umur dan jenis kelamin yang sesuai dengan sampel. Data diambil dengan kuesioner CBCL/6-18 yang diisi oleh orang tua. Analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan skor antara anak dengan HAK dan tanpa HAK.
Hasil. Terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara anak dengan HAK dan kontrol (p<0,05) dalam hal problem sosial, problem perhatian, perilaku agresif, dan gangguan perilaku secara keseluruhan (skor total). Ada kecenderungan anak dengan HAK mengalami lebih banyak problem internalisasi daripada anak tanpa HAK, tetapi statistik kurang mendukung (p=0,052). Namun demikian, nilai T-score pada anak dengan HAK masih dalam rentang normal (T<65).
Kesimpulan. Asesmen dan pendampingan psikologis bagi anak dengan HAK sangat diperlukan, terutama pada anak perempuan dengan HAK. Penanganan HAK secara dini dapat segera dilakukan untuk mencegah eskalasi problem psikologis pasca pubertas.


Kata Kunci


Hiperplasia adrenal kongenital; CBCL/6-18; gangguan perilaku

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Speiser PW, Arlt W, Auchus RJ, Baskin LS, Conway GS, Merke DP, dkk. Congenital adrenal hyperplasia due to steroid 21-hydroxylase deficiency: an Endocrine Society Clinical Practise Guidelines. J Clin Endocrinol 2018;103:4043-88.

Merke DP, Bornstein SR. Congenital adrenal hyperplasia. Lancet 2005;365:2125-36.

White PC, Speiser PW. Congenital adrenal hyperplasia due to 21-Hydroxylase deficiency. Endocr Rev 2000;21:245–91.

Meyer-Bahlburg HF, Dolezal C, Baker SW, New MI. Sexual orientation in women with classical or non-classical congenital adrenal hyperplasia as a function of degree of prenatal androgen excess. Arch Sex Behav 2008;37:85-99.

Mathews GA, Fane BA, Conway GS, Brook CG, Hines M. Personality and congenital adrenal hyperplasia: possible effects of prenatal androgen exposure. Horm Behav 2009; 55:285-91.

Witchel SF. Adrenal Disorders: genetics and pathophysiology of congenital adrenal hyperplasia. Dalam: Levine AC, penyunting. Adrenal Disorders. Pittsburgh (USA): Springer International Publishing; 2018.h.109-27.

Bara CH, Silva IN, Pezzuti IL, Januario JN. Neonatal Screening for congenital adrenal hyperplasia. Rev Assoc Med Bras 2012;58:459-64.

Berenbaum SA, Korman Bryk K, Duck SC, Resnick SM. Psychological adjustment in children and adults with congenital adrenal hyperplasia. J Pediatr 2004;144:741-6.

Idris AN, Chandran V, Syed Zakaria SZ, Rasat R. Behavioural outcome in children with congenital adrenal hyperplasia: experience of a single centre. Int J Endocrinol 2014;2014:483718.

Pandolfi V, Magyar CI, Dill CA. An initial psychometric evaluation of the CBCL 6-18 in a sample of youth with autism spectrum disorders. Res Autism Spectr Disord 2012;6:96-108.

Albores-Gallo L, Lara-Munoz C, Esperon-Vargas C, Cardenas Zetina JA, Perez Soriano AM, Villanueva Colin G. Validity and reliability of the CBCL/618 includes DSM scales. Actas Esp Psiquiatr 2007;35:393-9.

Ediati A, Faradz SM, Juniarto AZ, van der Ende J, Drop SL, Dessens AB. Emotional and behavioral problems in late-identified Indonesian patients with disorders of sex development. J Psychosom Res 2015;79:76-84.

Oner O, Aycan Z, Tiryaki T, Soy D, Cetinkaya E, Kibar E. Variables related to behavioral and emotional problems and gender typed behaviors in female patientss with congenital adrenal hyperplasia. J Pediatr Endocrinol Metab 2009;22:143-151.

Ediati A, Juniarto AZ, Birnie E, Okkerse J, Wisniewski A, Drop S, dkk. Social stigmatisation in late identified patients with disorders of sex development in Indonesia. BMJ Paediatr Open 2017;1:1-9.

Berenbaum. SA, Duck. SC, Bryk. K. Behavioral effects of prenatal versus postnatal androgen excess in children with 21-hydroxylase deficient congenital adrenal hyperplasia. J Clin Endocrinol Metab 2000;85:727–33.

Pasterski V, Hindmarsh P, Geffner M, Brook C, Brain C, Hines M. Increased aggression and activity level in 3- to 11-year-old girls with congenital adrenal hyperplasia Horm Behav 2007; 52:368-74.

Maryniak A, Ginalska-Malinowska M, Bielaswska A, Ondruch A. Cognitie and social function in girls with congenital adrenal hyperplasia – Influence of prenatally administered dexamethasone. Child Neuropsychol 2014;20:60-70.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp22.2.2020.65-70

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.