Hubungan Antara Derajat Asfiksia dengan Beratnya Hipokalsemia pada Bayi Baru Lahir
Sari
Latar belakang. Kalsium merupakan ion yang sangat penting untuk proses metabolisme biomolekular. Selama kehamilan, kalsium ditransfer secara aktif melalui kalsium transplasental yang diregulasi hormon parathyroid-related peptide (PTHrP). Hipokalsemia dapat menyebabkan gangguan neuromuskular, irama jantung apneu, dan gangguan gastrointestinal. Asfiksia dapat menurunkan kadar kalsium darah pada bayi baru lahir di bawah batas nadir. Pada asfiksia terjadi insufisiensi ginjal, metabolik asidosis, dan sekresi parathyroid hormon (PTH) kurang sehingga menurunkan kadar kalsium plasma.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara derajat asfiksia dengan beratnya hipokalsemia pada bayi baru lahir
Metode. Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional pada bayi dengan asfiksia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di bangsal perawatan bayi risiko tinggi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr.Kariadi Semarang pada tahun 2012. Derajat asfiksia ditentukan berdasarkan nilai APGAR, yaitu asfiksia sedang dan berat, derajat hipokalsemia ditentukan berdasarkan nilai kadar kalsium serum. Analisis statistik dengan uji chi-square.
Hasil. Subjek 66 bayi terdiri dari 29 bayi laki-laki dan 37 bayi perempuan, 20 bayi lahir kurang bulan dan 46 bayi lahir cukup bulan. Terdapat hubungan antara asfiksia dengan hipokalsemia (p=0,013). Hipokalsemia berat pada asfiksia berat PR 4,9, (IK95% 1,2-20,3; p=0,027), Hipokalsemia sedang pada asfiksia sedang PR 4,51(IK95% 1,3-14,6; p=0,009).
Kesimpulan. Terdapat hubungan antara derajat asfiksia dengan beratnya hipokalsemia pada bayi baru lahir.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ronald S, Bloom M, Cropley C. Texbook of neonatal resuscitation. Edisi ke-6: American Academy of Pediatrics 2011.h.1-10.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2010. (Internet) (diakses Mei 2013 ) Didapat dari: http://www.litbang.depkes.go.id/.
Lawn cs, Zupan. 4 million neonatal deaths: When?, Where?Why. Lancet 2005;3:891-900.
Seri I, Ramanathan R, Evans JR. Acid-base, fluid, and electrolyte management. Dalam: Avery’s diseases of the newborn.Taeusch, Ballard, Gleason, penyunting. Edisi ke-8. Philadelphia: Elsevier Saunders;2005.h.372-6.
Brown EM. Calcium receptor and regulation of parathyroid hormone secretion. Boston: Kluwer Academic Publisher; 2000.h.30-40.
Horne H S. Fluid, electrolite and acid-base balance. Edisi ke-5. St Louis, Missouri: Mosby-year book, Inc; 2004.h.107-30.
Zhou P, Adam. Hipocalcemia in infants and children. Pediatr in Rev 2009;30:190-2.
Mimouni F, Tsang. Neonatal hypocalcemia:to treat or not to treat? J AM Coll Nutr 1994;13:408-15.
Aggarwal R U, Deodari AK, Paul VK. Hypocalcemia in the newborn. Indian J Pediatr 2008;75:165-9.
Onyiriuka AN. Prevalence of neonatal hypocalsemia among full-term infants with severe birth asphyxia. Pac J Med Sci 2010;8:3-12.
Tsang RC, Chen I, Hayes W, Atkinson W, Atherton H, N E. Neonatal hypocalcemia in infants with birth asphyxia. Fetal and Neonatal Med 1974;84:428-33.
Hsu SC, Levine MA. Perinatal calsium metabolism: physiology and pathophysiology. Pediatric Endocrinol Rev 2003;9:23-36.
Urbano FL. Sign of hypocalcemia: chvostec’s and trousseau’s sign. Hospital Physician 2000:43-5. (diakses 15 Mei 2009). Didapat dari: www.turner-white.com/pdf/hp_mar00_hypocal.pdf.
Casey BM DD, Mcintire, Kenneth J,Leveno KJ. The continuing value of apgar score for the assessment of newborn infants. The New England J Med 2001;344:467-71.
Finster M, Wood M. The apgar score has survived the test of time. Anesthesiology 2005;102:855-7.
Moster D LR, Maskertad T. Joint association of apgar score and early neonatal symptoms with minor disabilities at school age. Arch Dis Child Fetal Neonatal 2002;86:16-21.
Oswin G VJ, Friesen H. Perinatal asphyxia at Port Moresby General Hospital : a study of incidence, risk faktor and outcome. PNG Med J 2000;43:110-20.
Soetomenggolo TS. Buku ajar neurologi anak. Edisi ke-2. Soetomenggolo TS, penyunting. Jakarta: BP IDAI; 2000.h.307-38.
Volve JJ. Neonatal seizures. Dalam: Volpe JJ, penyunting. Neurology of the newborn. Edisi ke-4. Philadelphia: WB Saunders Company; 2001.h.459-61.
Shah P RS, Beyene J, Perlman M. Multiorgan dysfunction in infants with post-asphyxial hypoxic-ischaemic encephalopathy. Arch Dis Child Fetal Neonatal 2004;89:152-5.
Oswin G VJ, Friesen H. Perinatal Asphyxia at Port Moresby General Hospital : A study of Incidence, Risk Faktor and Outcome. PNG Med J 2000;43:110-20.
Matthew E NM, Dharma S, Anthony M. Risk faktors for neonatal encephalopathy in Kathmandu, Nepal, a developing country: unmatched case-control study. BMJ 2000;320:122901236.
Christopher S. Kovacs HM, Kronenberg. Maternal-fetal calsium and bone metabolism during pregnancy, puerperium, and lactation. Endocr Rev 1997;18:832-72.
Madiyono B MS, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-3. Sastroasmoro S IS, penyunting. Jakarta: Sagung Seto; 2008.h.45-50.
Cunningham FG. The New Born Infant. In Willian Obstetrics. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Houth JC, Rousie DJ, penyunting. Edisi ke-23. New York: McGrow-Hill Companies;2003.h.605-13.
Dewi R, Rohsiswatmo R. Faktor yang Mempengaruhi Angka Kejadian Hipokalsemia di Ruang Rawat Neonatal. J Indon Med Assoc 2012;62:386-90.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp16.1.2014.29-34.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.