Pengaruh Kadar Protein Susu Formula terhadap Status Gizi Lebih Usia 3 hingga 5 bulan
Sari
Latar belakang. Ibu berkerja dan merasa ASI tidak mencukupi kebutuhan menjadi alasan di kalangan masyarakarat pemberiaan susu formula difortifikasi zat besi sebagai pengganti ASI. Data statistik Surakarta, prevalensi wanita bekerja meningkat dan mempengaruhi pemberiaan ASI eksklusif. Pemberiaan protein awal kehidupan yang berlebih berdampak gizi lebih.
Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh kadar protein terhadap status gizi.
Metode. Penelitian merupakan studi potong lintang. Subjek berusia 3 sampai 5 bulan di Posyandu Kecamatan Banjarsari, Laweyan dan Jebres antara April hingga Oktober 2018. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik multivariat.
Hasil. Uji regresi logistic multivariat menunjukkan kadar protein, frekuensi pemberiaan >12 kali/hari dan ukuran botol >180 ml berpengaruh terhadap gizi lebih.
Kesimpulan. Status gizi lebih pada usia 3 hingga 5 bulan dipengaruhi kadar protein, frekuensi pemberiaan susu, dan ukuran botol.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sjarif D, Tanjung C. Susu formula bayi dan peraturan terkait. Dalam: Sjarif D, Lestari E, Mexitalia M, Nasar S, penyunting. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.h.102.
World Health Organization, UNICEF 2009. Acceptable medical reasons for using breastmilk substitutes. Geneva: WHO; 2009.
Kemenkes RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI tahun 2013. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar; 2013.
Steven A, Keli M, Mohan P. A systematic review of controlled trials of lower protein or energy-containing infats formulas for use by healthy full-term infants. Adv Nutr 2015;6:178-88.
Koletzko B, von kries R, Closa R, dkk. Lower protein in infant formula is associated with lower weight up to age 2 year: a randomized clinical trial. Am J Clin Nutr 2009;89:1836-45.
Martina W, Veit G, Ricardo C, dkk. Lower protein content infant formula reduces BMI and obesity risk at school age: follow-up of a randomized trial. Am J Clin Nutr 2014;10:3945.
Sastroasmoro S, Ismail S. Dasar- dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-5. Jakarta: Sagung Seto; 2014.h.130-43.
Weber M, Grote V, Closa-Monasterolo R, dkk. Lower protein in content in infant formula reduced BMI and obesity risk at school age: follow-up of a randomized trial. Am J Clin Nutr 2014;99:104-51.
Haschke F, Grathwohl D, Detzel P, dkk. Postnatal high protein intake can contribute to accelerated weight gain of infants and increased obesity risk. Nestle Nutr Inst Workshop Ser 2016:85:101-9.
Jie S, Bright I, Jing H, dkk. Infants BMI peak as a predictor of overweight and obesity at age 2 years in a Chinese communitybased
cohort. BMJ Open 2017;7:e015122.
Bernadeta P, Bartloeij M, Stefanie M, dkk. Protein concentration in milk formula, growth and later risk of obesity: a systematic review. J Nutr 2016;146:551-64.
Koletzko B, Brands B, Poston L, dkk, Demmelmair H. Early nutrition programming of long-term health. Proc Nutr Soc 2012;71:371-8.
Sjarif D. Obesitas anak dan remaja. Dalam: Sjarif D, Lestari E, Mexitalia M, Nasar S, penyunting. Dalam: Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;2014.h 236-4.
Puji L, Suyanto, Apoina K. Hubungan pratik pemberiaan susu formula dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. JKM e-journal 2014;2:339-48.
Charies TW, Asheley SSY, Russell LR, dkk. Bottel size and weight gain in formula-fed infants. Pediatrics 2016;138:e20154538
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp21.4.2019.226-30
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.