Hubungan Faktor Sosioekonomi dengan Perawakan Pendek Anak Usia 24-60 Bulan

Yogi Agustian, Kusnandi Rusmil, Purboyo Solek

Sari


Latar belakang. Perawakan pendek merupakan salah satu indikator kesehatan anak yang dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya sosioekonomi. Faktor sosioekonomi di antaranya pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anak kurang dari 5 tahun, dan interval usia dengan anak sebelumnya.
Tujuan. Mengetahui hubungan status sosioekonomi dengan perawakan pendek.
Metode. Studi potong lintang dilakukan pada anak usia 24–60 bulan yang datang ke Puskesmas Sukajadi dan Tempat Penitipan Anak Bunda Ganesa pada bulan Mei 2018. Sampel dipilih secara proporsional random sampling. Tinggi badan anak diperiksa dan diambil data status sosioekonomi. Analisis statistik menggunakan Chi kuadrat dan analisis multivariat dengan regresi logistik.
Hasil. Seratus tiga puluh tiga anak terdiri dari 77 anak dari Puskesmas Sukajadi dan 56 anak dari Bunda Ganesa. Prevalensi perawakan pendek di Puskesmas Sukajadi 40,3%, sedangkan di Bunda Ganesa 16,1%. Tempat penelitian, pendidikan orang tua, berat badan menurut usia, pekerjaan ayah dan pendapatan keluarga memiliki hubungan bermakna dengan perawakan pendek. Analisis multivariat ayah pendidikan menengah dan rendah, serta berat badan menurut usia yang abnormal merupakan risiko perawakan pendek. Sementara anak yang tidak mendapat ASI eksklusif berisiko lebih rendah.
Kesimpulan. Prevalensi perawakan pendek lebih besar pada anak dari keluarga sosioekonomi menengah kebawah. Pendidikan ayah dan ibu, berat badan menurut usia, pekerjaan ayah dan pendapatan keluarga memiliki hubungan yang bermakna terhadap perawakan pendek.


Kata Kunci


perawakan pendek; anak; sosioekonomi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dewana Z, Fikadu T, Facha W, Mekonnen N. Prevalence and predictors of stunting among children of age between 24 to 59 months in Butajira Town and Surrounding District, Gurage Zone, Southern Ethiopia. Health Scie J 2017;11:1-6.

WHO. Country profile indicators : interpretation guide. Geneva: WHO;2010.

Souganidis E. The relevance of micronutrients to the prevention of stunting. Sight Life Mag 2012;26:10-8.

WHO. Resolution WHA65.6. Maternal, infant and young child nutrition. Geneva: WHA65/2012/REC/1. May 21–262012. Geneva: WHO; 2012.

Onis M, Dewey KG, Borghi E, Onyango AW, Blössner M, Daelmans B, dkk. The World Health Organization’s global target for reducing childhood stunting by 2025: rationale and proposed actions. Maternal child nutr. 2013;9:6-26.

Onis M, Branca F. Childhood stunting: a global perspective. Maternal Child Nutr 2016;12:12-26.

Tarigan R, Dhamayanti M, Fadlyana E, Rusmil K. Different result of cognitive impairment screening in adolescent aged 10-12 years with normal and short stature in Pangandaran District. Am J Clin Med Res 2017;5:26-30.

Fikadu T, Assegid S, Dube L. Factors associated with stunting among children of age 24 to 59 months in Meskan district, Gurage Zone, South Ethiopia: a case-control study. BMC Pub Health 2014;14:800.

Stewart CP, Iannotti L, Dewey KG, Michaelsen KF, Onyango AW. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Matern Child Nutr 2013;9:27-45.

Sahitarani AS, Paramashanti BA, Sulistyawati. Relationship between stunting with frequency and duration of infection disease in children age 24−59 months. Indonesian J Nutr Dietetics 2017;5:47-53.

Soetjiningsih. Perawakan pendek. Dalam: Soetjiningsih, Ranuh ING, penyunting. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC; 2013.h.161-24.

Zottarelli LK, Sunil TS, Rajaram S. Influence of parental and socioeconomic factors on stunting in children under 5 years in Egypt. Rev Med Orie 2007;13:1476-85.

Kirk A, Kilic T, Carletto C. Composition of household income and child Nutrition outcomes evidence from Uganda. World Dev 2018; 109:452-69.

Gross national income per capita 2016, Atlas method and PPP [database on the internet]2017. Diakses pada 20 Juli 2018. Didapat dari: http://data.worldbank.org/data-catalog/world-development-indicators.

Situasi perawakan pendek. Dalam: RI KK, penyunting. Jakarta: Pusat data dan informasi; 2016.

Kishawi RRE, Soo KL, Abed YA, Muda WAMW. Prevalence and associated factors influencing stunting in children aged 2–5 years in the Gaza Strip-Palestine: a cross-sectional study. BMC Pediatrics 2017;17:210.

Handayani F, Siagian A, Aritonang EY. Mother’s education as a determinant of stunting among children of age 24 to 59 months in North Sumatera Province of Indonesia. IOSRJHSS 2017;22:58-64.

McGovern ME, Krishna A, Aguayo VM, Subramanian S. A review of the evidence linking child stunting to economic outcomes. Int J Epidemiol 2017;46:1171-91.

Kandala N-B, Madungu TP, Emina JB, Nzita KP, Cappuccio FP. Malnutrition among children under the age of five in the Democratic Republic of Congo (DRC): does geographic location matter? BMC Pub Health 2011;11:261.

Sobrino M, Gutierrez C, Alarcon J, Davila M, Cunha A. Birth interval and stunting in children under five years of age in Peru (1996–2014). Child Care Health Dev 2017;43:97-103.

WHO. Infant and young child feeding. Diakses pada 20 Juli 2018. Didapat dari: http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding.

Cruz LMG, Azpeitia GG, Súarez DR, Rodríguez AS, Ferrer JFL, Serra-Majem L. Factors associated with stunting among children aged 0 to 59 months from the Central Region of Mozambique. Nutrients 2017;9:491.

Candra A, Puruhita N, Susanto J. Risk Factors of Stunting among 1-2 Years Old Children in Semarang City. M Med Indones 2011;45:206-12.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp20.2.2018.106-14

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.