Defisiensi Besi dan Anemia Defisiensi Besi pada Anak Remaja Obes

Aryono Hendarto, Rhyno Febriyanto, Risma K. Kaban

Sari


Latar belakang. Remaja merupakan kelompok risiko tinggi untuk mengalami defisiensi besi. Obesitas pada remaja meningkatkan risiko defisiensi besi akibat perbedaan pola asupan dan inflamasi kronik derajat rendah.
Tujuan. Mengetahui status besi dan asupan besi remaja obes usia 15 -17 tahun.
Metode. Penelitian potong lintang pada remaja usia 15 – 17 tahun di dua SMU Jakarta Pusat pada bulan September – November 2015. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Subjek dinyatakan obes bila IMT≥P95 dan non-obes bila IMT ≥P5 - <P85. Kepada subjek dilakukan penilaian status besi, yaitu hemoglobin, mean corpusculus volume (MCV), besi serum, feritin, saturasi transferin, dan total iron bonding capacity (TIBC) serta analisis diet.
Hasil. Sebanyak 100 subyek memenuhi kriteria inklusi yang terdiri dari 52 subjek obes dan 48 subjek non-obes. Tidak terdapat perbedaan bermakna proporsi defisiensi besi dan anemia defisiensi besi pada kelompok obes dan non-obes (9,6% vs 16,7%; p=0,295). Tidak terdapat perbedaan bermakna asupan zat besi total kelompok obes dan non-obes ( 8 (2,6 – 95,9) mg/hari vs 10 (1,8 – 83,4) mg/hari; p=0,188). Persentase asupan zat besi hem kelompok obes lebih tinggi dibandingkan kelompok non-obes (31 (0,0 – 95,6)% vs 20 (15,2 – 100,0)%; p=0,029).
Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan proporsi defisiensi besi dan anemia defisiensi besi pada remaja obes dan non obes usia 15 – 17 tahun. Tidak terdapat perbedaan rerata asupan zat besi remaja obes dan non-obes usia 15 – 17 tahun.


Kata Kunci


defisiensi besi; anemia defisiensi besi; asupan zat besi; remaja; obesitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan

dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

World Health Organization. Iron deficiency anaemia:assessment, prevention, and control: a guide for programme managers. Geneva: WHO;2001.h.33-114.

World Health Organization. Obesity: preventing and managing the global epidemic. WHO Technical Report Series 2000;894:18-20.

Ludwig DS. Childhood obesity: the shape of things to come.

N Eng J Med 2007;27:416-8.

Hamies OP, Newfield RS, Koren I, dkk. Greater prevalence of iron deficiency in overweight and obese children and adolescents. Inter J Obes 2003;27:416-8.

Nead KG, Halterman JS, Kaczorowski M, dkk. Overweight children and adolescents: a risk group for iron deficiency. Pediatrics 2004;114:104-8.

Yanoff LB, Menzie CM, Denkinger B, dkk. Inflammation and iron deficiency in the hypoferremia of obesity. Int J Obes 2008;31:1412-9.

Miraglia E, Santoro N, Amato A, dkk. Hepcidin in obese children as a potential mediator of the association between obesity and iron deficiency. J Clin Endocrinol Metab 2009;94:5107.

Ganz T. Hepcidin and iron regulation, 10 years later. Blood 2011;117:4425-33.

Aeberli I, Hurrell RF, Zimmermann MB. Overweight children have higher circulating hepcidin concentrations and lower iron status but have dietary iron intakes and bioavailability comparable with normal weght children. Inter J Obes 2009;33:1111-7.

Sjarif DR. Obesitas anak dan remaja. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Edisi pertama. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia;2011.h.230-44.

World Health Organization, Center for Disease Control and Prevention. Assesing the iron status of population. Geneva:WHO press 2007;2:1-107.

Menzie CM, Yanoff LB, Denkinger BI, dkk. Obesity-related hypoferremia is not explained by differences in reported intake of heme and non heme iron or intake of dietary factors that can affect iron absorption. J Am Diet Assoc 2008;108:145-8.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2013: tunjangan diet yang direkomendasikan untuk orang Indonesia. Jakarta; 2013.

Wians FH, Urban JE, Keffer JH, dkk. Discriminating between iron deficiency anemia and anemia of chronic disease using traditional indices of iron status vs transferrin receptor concentration. Am J Clin Pathol 2001;115:112-8.

Gibson RS, Ferguson EL. Conducting the interactive 24-hours recall. Dalam: Gibson RS, Ferguson EL, penyunting. An interactive 24-hour recall for assessing the adequacy of iron and zinc intakes in developing countries. Edisi pertama.Washington DC: Harvest Plus; 2008.h.45-61.

Zijp I, Korver O, Tijburg LBM. Effect of tea and other dietary factors on iron absorption. Crit Rev Food Sci Nutr 2000;40:371-98.

Sharif MR, Madani M, Tabatabaie F. Comparative evaluation of iron deficiency among obese and non-obese children. Iran J Ped Hematol Oncol 2014;4:160-6.

Tam CS, Clement K, Baur LA, dkk. Obesity and lowgrade inflammation: a paediatric perspective. Obes Rev 2010;11:118-26.

Hernández HR, Mendía LES, Ramírez GR, dkk. Obesity and inflammation: epidemiology, risk factors, and markers of inflammation. Int J Endocrinol 2013;2013:1-5.

Camaschella C. Iron deficiency anemia. N Eng J Med 2015;372:1832-43.

Frazer DM, Anderson GJ. Iron imports, intestinal iron absorption and its regulation. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol 2005;289:631-5.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pentingnya suplementasi besi untuk anak. Dalam: Gatot D, Idjradinata P, Abdulsalam M, penyunting. Rekomendasi IDAI: suplementasi besi untuk bayi dan anak. Edisi pertama. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011.h.1-9.

Humphreys LT, Pusacioglu C, Nemeth E, dkk. Rethinking iron regulation and assessment in iron deficiency, anemia of chronic disease, and obesity: introducing hepcidin. J Acad Nutr Diet 2012;112:391-400.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp20.1.2018.1-6

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.