Sarapan dan Faktor yang Berhubungan dengan Hasil Tes Kecepatan dan Ketelitian pada Remaja
Sari
Latar belakang. Konsumsi sarapan berdampak positif pada remaja, yaitu meningkatkan kecukupan makanan, penurunan risiko kelebihan berat badan, obesitas dan, meningkatkan fungsi kognitif. Remaja yang melewatkan sarapan memiliki masalah perhatian lebih banyak yang memengaruhi performa belajar. Tes kecepatan dan ketelitian (differential aptitude test) digunakan untuk mengukur respon terhadap tugas atau pekerjaan, yang meliputi kecepatan persepsi, respon terhadap kombinasi huruf-angka, ingatan jangka pendek, pemahaman simbol, bekerja secara detail, dan kesuksesan akademik.
Tujuan. Mengetahui hubungan sarapan dengan hasil tes kecepatan dan ketelitian pada remaja.
Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Pemilihan sekolah menengah pertama (SMP) di Kotamadya Denpasar menggunakan metode purposive.
Hasil. Pelajar SMP yang mengikuti penelitian 175 orang. Pada analisis multivariat regresi logistik didapatkan sarapan, jenis kelamin perempuan dan durasi tidur >9 jam memiliki hubungan dengan hasil tes kecepatan dan ketelitian yang baik secara signifikan (p=0,005; OR 2,5; IK95%: 1,322-4,924), (p=0,001; OR 2,9; IK95%: 1,545–5,764) dan (p =0,04; OR 1,9; IK95%: 1,028–3,874).
Kesimpulan. Sarapan, jenis kelamin perempuan, dan durasi jam tidur >9 jam secara signifikan memiliki hubungan dengan hasil tes kecepatan dan ketelitian yang baik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Pardede N. Masa remaja. Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IGN, penyunting. Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1. Jakarta: CV.Sagung Seto;2002.h. 156-7.
Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013:1-306.
Satgas Remaja IDAI. Nutrisi pada remaja. Dalam Dhamayanti M, Endyarni B, Hartanto F, Lestari H, penyunting. Bunga rampai kesehatan remaja. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010. h. 29-37.
Mahoney CR, Taylor HA, Kanarek RB, Samuel P. Effect of breakfast composition on cognitive processes in elementary school children. Physiol Behav 2005:635-45.
Adole AA, Ware MB. Assessment of breakfast eating habits and its association with cognitive performance of early adolesecents (11-13 years) in Shebedino District, Sidama Zone, Southern Ethiopia. J Food Nutr Sci 2014; 2:130-7.
Corengia A, Pita M, Mesurado B, Centeno A. Predicting academic performance and attrition in undergraduate students. Revista de Psicologia 2013;19:101-12.
Widiawati D. Tes bakat. Diunduh pada 11 Oktober 2016. Didapat dari: URL:Http://www.mercubiana.ac.id.
Sunawan. Diagnosa kesulitan belajar. Semarang: UNNES;2009.h. 42
Rajpura R. Development of different aptitude test (DAT) for secondary school students. 2012. Diunduh pada 14 April 2017. Didapat dari: URL:Http://etheses.saurashtrauniversity.edu/id/821.
Khalida E, Fadlyana E, Somasetia D.H. Hubungan kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar dan fungsi kognitif pada anak sekolah dasar. Sari Pediatri 2015;17:89-94.
Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. Asuhan nutrisi pediatrik. Edisi ke-1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia 2011.h.4-6.
Badan Pusat Statistik. Jumlah pendapatan menurut golongan rumah tangga tahun 2014. Diunduh pada 1 Februari 2017. Didapat dari : URL:Http://www.bps.go.id.
Owens JA. Sleep Medicine. Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, Geme III JW, Schor NF, Behrman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi ke-20. Philadelphia: Elsevier 2016.h.111-23.
Mankar J, Chavan D. Differential aptitude testing of youth. Int J Sci Res Pub 2013; 3:1-6.
Lentini B, Margawati A. Hubungan kebiasaan sarapan dan status hidrasi dengan konsentrasi berfikir pada remaja [skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 2014.
Cooper S.B. Bandelow S, Nevill M.E. Breakfast consumption and cognitive function in adolescent school children. Physiology and behaviour 2011;103:431-9.
Quasier-Pohl C, Lehmann W. Girl’s spatial abilities: charting the contributions of experiences and attitudes in different academic group. Br J Educ Psychol 2002;72:245-60.
Gradisar M, Terrill G, Johnston A, Douglas P. Adolescent sleep and working memory performance. Sleep Biol Rhythms 2008:6:146-54.
Gruber R, Laviolette R, Deluca P, Monson E, Cornish K, Carrier J. Short sleep duration is associated with poor performance on IQ measures in healthy school-age children. Sleep Med 2010;11:289-94.
Solikhin AN, Suryani YD, Zulmansyah. Hubungan antara durasi tidur dengan memori jangka pendek siswa siswi SMP Darul Hikam kota Bandung tahun ajaran 2015-2016. Prosiding pendidikan dokter 2016;2:833-8.
Miller MA, Wright H, Hough J, Cappuccio FP. Sleep and cognition. Sleep and its disorders affect society 2014:3-27.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp20.1.2018.31-6
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.