Perbandingan Prediktor Mortalitas Skor PRISM III dan PELOD 2 pada Anak Sakit Kritis Non Bedah

Tressa Bayu Bramantyo, Sri Martuti, Harsono Salimo

Sari


Latar belakang. Tujuan utama perawatan pasien di PICU adalah untuk menyelamatkan jiwa pasien yang mengalami sakit kritis, tetapi masih dapat disembuhkan. Sarana, prasarana, sumber daya manusia yang terbatas di PICU dengan biaya rawat yang mahal masih menjadi perhatian utama. Sistem skoring digunakan untuk memprediksi luaran dan prognosis pasien. Sampai saat ini, belum ada sistem skoring yang digunakan di PICU secara baku untuk penilaian awal pasien di Indonesia.
Tujuan. Menganalisis perbandingan kemampuan prediktor mortalitas antara skor PRISM III dan skor PELOD 2 pada anak sakit kritis non bedah.
Metode. Penelitian kohort dilakukan dengan subyek pasien anak berusia 1 bulan-18 tahun yang dirawat di PICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dari kelompok pasien non bedah.
Hasil. Studi kohort dari bulan Maret sampai dengan Juli 2017 terhadap 40 pasien anak berumur 1 bulan-18 tahun yang dirawat di PICU. Didapatkan hasil skor PELOD 2 >20 berisiko terjadi mortalitas sebesar 7,75 kali lipat dibandingkan dengan pasien dengan skor PELOD 2 <20 (RR 7.750 (95% IK 3.105-19.342), p<0,001). Pasien dengan skor PRISM III ≥8 berisiko terjadi mortalitas sebesar 10 kali lipat dibandingkan dengan pasien dengan skor PRISM III <8 (RR 10,00 (95% IK 3.418-29.256), p<0,001). Skor PRIM III memiliki sentitivitas 76,9% dan spesifisitas 100,0%, sedangkan skor PELOD 2 memiliki sensitivitas 69,2% dan spesifisitas 100,0% untuk memprediksi mortalitas.
Kesimpulan. Skor PRISM III lebih unggul dalam memprediksi mortalitas pada pasien anak sakit kritis non bedah bila dibandingkan dengan skor PELOD 2.

Kata Kunci


Prediktor mortalitas; PELOD 2; PRISM III; mortalitas; anak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Yoel C. Penjaminan mutu pelayanan PGD. Dalam: Pudjiadi A, Latief A, Budhiwardhana N, penyunting. Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;2013.h. 8-16.

Randolph AG, Gonzales CA, Cortellini L, YehTS. Growth of pediatric intensive care units in the United States from 1995 to 2001. J Pediatrics 2004;144: 792–8.

Wright JL, Krug SE. Emergency Medical Services for Children. Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, Joseph SG, Schor NF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia: Elsevier;2015.h.477–85.

Epstein D, Brill J E. A history of pediatric critical care medicine. Pediatr Res 2005;58:5: 987–96.

Turner E L, Nielsen KR, Jamal S M, André A, Musa N L A Review of Pediatric Critical Care in Resource-Limited Settings: A Look at Past, Present, and Future Directions. Pediatrics 2016;4:5:1-19.

Ghaffari J, Abbaskhanian A, Nazari Z. Mortality rate in pediatric intensive care unit ( PICU ): a local center experience. Int J Pediatr 2009;2:8: 81–8.

Alsuheel AM, Shati AA. Factors predicting mortality in pediatric intensive care unit in a tertiary care Center Southwest Region Saudi Arabia. J Med Medl Sci 2014;5:5:113-20.

Bhadoria P, Bhagwat AG. Severity scoring systems in paediatric intensive care units. Indian J Anaesth 2008;5:.663–75.

Costa GA, Delgado AF, Ferraro A, Okay TS. Application of the pediatric risk of mortality (PRISM) score and determination of mortality risk factors in a tertiary pediatric intensive care unit. Clinics 2010;65:11:1087–92.

Dewi M. Skor pediatric risk of mortality III (PRISM III) sebagai prediktor mortalitas pasien di ruang rawat intensif anak RSUD Dr. Moewardi Surakarta. J Kedokt Indones 2009;1:.40-8.

Tanurahardja AG, Pudjiadi AH, Dwipoerwantoro PG, Pulungan A. Thyroid hormon profile and PELOD score in children with sepsis. Paediatrica Indonesiana 2014;54:4:245–50.

Iskandar HR, Mulyo D, Agnes P, Suryatin Y. Comparison of pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) score and pediatric risk of mortality (PRISM) III as a mortality predictor in patients with dengue shock syndrome. Pediatrics 2008;Suppl 121:129.

Tatić M, Gvozdenović L, Mišković S, Vojnović M. The importance of pediatric scoring systems of multiorgan. Global J Med Res 2014;1410-7.

Leteurtre S, Duhamel A, Salleron J, Grandbastien B, Lacroix J, Leclerc F. PELOD-2: an update of the pediatric logistic organ dysfunction score. Crit Care Med 2013;41:1761–73.

Tan GH, Tan TH, Goh DY, Yap HK. Risk factors for predicting mortality in a paediatric intensive care unit. Ann Acad Med Singapore 1998;:27:813–8.

Qureshi AU, Ali AS, Ahmad T M. Comparison of three prognostic scores (PRISM, PELOD and PIM 2) at pediatric intensive care unit under Pakistani circumstances. J Ayub Med Coll Abbottabad 2015;19: 49–53.

Pollack MM, Holubkov R, Funai T, Dean JM, Berger JT, Wessel DL. The pediatric risk of mortality score IV: update 2015. Pediatr Crit Care Med 2015;17: 1.

Thukral A, Kohli U, Lodha R., Kabra SK, Kabra NK. Validation of the PELOD score for multiple organ dysfunction in children. Indian Pediatr 2007;44:683–6.

Marlina L, Hudaya D, Garna H. Perbandingan penggunaan pediatric index of mortality 2 (PIM 2) dan skor pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) untuk memprediksi kematian pasien sakit kritis pada anak. Sari Pediatri 2008;10:262-7.

Menyar AE, Thani HA, Zakaria ER, Zarour A, Tuma M, Husham A. Multiple organ dysfunction syndrome (MODS): is it preventable or inevitable?. Int J Clin Med 2012;3:722-30.

Balk RA, Goyette RE. Multiple organ dysfunction syndrome in patients with severe sepsis: more than just inflammation. Int Congress and Symposium Series 2001;249:37-58.

Nangalu R, Pooni PA, Bhargav S, Bains HS. Impact of malnutrition on pediatric risk of mortality score and outcome in Pediatric Intensive Care Unit. Indian J Crit Care Med 2016;7:385-90.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp19.5.2018.284-9

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.