Penyakit Kawasaki

Made Kardana, Ida Bagus Agung Winaya

Sari


Penyakit Kawasaki adalah penyakit akibat vaskulitis akut menyeluruh. Sampai saat ini penyebabnya secara pasti belum diketahui, diduga karena infeksi, toksin atau kelainan imunoregulator. Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia, 80% menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Diagnosis ditegakkan apabila terdapat panas lebih dari 5 hari, ditambah 4 dari 5 gejala berikut yaitu injeksi konjungtiva bilateral, mukosa mulut dan faring kemerahan atau pecah-pecah, edema dan atau eritema pada ekstremitas, ruam kulit, limfadenopati servikal yang tidak dapat dijelaskan oleh penyakit lain yang penyebabnya diketahui. Dua puluh sampai 25% dapat berkembang menjadi aneurisma arteri koronaria. Pengobatan aspirin dosis tinggi dan gamma globulin bertujuan untuk mengurangi proses inflamasi pada miokardium dan dinding arteri koronaria dan aspirin dosis rendah untuk menghambat agregasi trombosit. Pembedahan dilakukan apabila gejalanya berkembang menjadi angina dan terdapat bukti obstruksi satu atau  lebih arteri koronaria mayor. Prognosis tergantung dari ada tidaknya kelainan arteri koronaria dan kematian sebagian besar akibat infark miokardium.


Kata Kunci


Penyakit Kawasaki; aneurisma arteri koronaria

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Newberger JW. Kawasaki syndrome. Dalam: Fyler DC, Penyunting. Nadas Pediatric Cardiology. Philadelphia: Hanley & Belflis, 1992. h. 319-27.

Takashi M, Lurie PR. Abnormalities and diseases of the coronary vessels. Dalam: Adams FH, Emmanouilides GC, Riemenschneider TA, Penyunting. Heart disease in infants, children, and adolescent. Edisi ke-4. Baltimore: Williams & Wilkins, 1989. h. 627-46.

Rowley AH, Shulman ST. Kawasaki syndrome. Dalam: Gesser IH, Victorica BE, Penyunting. Pediatric Cardiology a Problem Oriented Approach. Philadelphia: WB Saunders Company, 1993. h. 191-200.

Purwodibroto S, Oesman IN. Keterlibatan Kardiovaskuler Pada Penyakit Sistemik. Dalam: Sastroasmoro S, Madiono B, Penyunting. Buku ajar kardiologi anak. Jakarta: Binarupa Aksara, 1994. h. 379-90.

Taubert KA, Shulman ST. Kawasaki disease. American Family Phisician. Diperoleh dari: http://ww.aafp.org/afp/990600ap/3093.html.

Greene A. Please address Kawasaki disease-you may save a child from having a severely damaged heart. Diperoleh dari: http://www. Drgreene.com/981130.html

Neches WH. Kawasaki disease. Dalam: Moller LH, Neal WA, Penyunting. Fetal, neonatal and infant cardiac disease. Connecticut: Appleton & Lange, 1990. h. 887-96.

Rowley AH, Shulman ST. The search for the etiology of Kawasaki disease. J Pediatr Infect Dis 1987; 6:506-8.

Furukawa S, Matsubara T, Umezawa Y, et al. Serum level of p60 solubel tumor necrosing factor receptor during acute Kawasaki disease. J Pediatr 1994; 124:721-5.

Sugimura T, Kato H, Inoue O, et al. Vasodilatory response of the coronary arteries after kawasaki disease: Evaluation by intracoronary injection of isosorbid dinitrate. J Pediatr 1992; 121:684-8.

Kazi A, Gauthier M, Lebel MH, et al. Uvulitis and supraglottitis : Early manifestations of Kawasaki syndrome. J Pediatr 1992; 120:564-7.

Burn JC, Joffe L, Sargent RA, et al. Anterior uveitis associated with Kawasaki syndrome. J Pediatr Infect Dis 1985; 4:258-61.

Stamos JK, Corydon K, Donaldson J, dkk. Lymphadenitis as the dominant manifestation of Kawasaki disease. Pediatrics 1994; 101:525-8.

Kleiman MB, Passo MH. Incomplete Kawasaki disease with facial nerve paralysis and coronary arteri involvement. J Pediatr Infect Dis 1988; 7:301-2.

Meunier BB, Hadchauel M, Fabre M, dkk. Intahepatic bile duct damage in children with Kawasaki disease. J Pediatr 1992; 120:750-2.

Akagi T, Rose V, Benson LN, dkk. Outcome of coronary artery aneurysms after Kawasaki disease. J Pediatr 1992; 121:689-94.

Dajani AS, Taubert KA, Takahashi M. Guidelines for long-term management of patients with Kawasaki disease. American heart association. Diperoleh dari: http://www.americanheart. org/ Scientific/statements/1994/029402.html.

Avner RJ, Shaw KN, Chin AJ. Atypical presentation of Kawasaki disease with early development of giant coronary artery aneurysms. J Pediatr 1989; 114:605-6.

Rowley AH, Shulman ST. Current therapy for acute Kawasaki syndrome. J Pediatr 1991; 118:987-91.

Durongpisitkul K, Gururaj VJ, Park JM, dkk. The prevention of Coronary Artery Aneurysm in Kawasaki Disease: A Meta-analysis on the Efficacy of Aspirin and Immunoglobulin Treatment. Pediatrics 1995; 96:1057-61.

Hsu CH, Chen MR, Hwang FY, dkk. Efficacy of plasmin-treated intravenous gamma-globulin for therapy of Kawasaki syndrome. J Pediatr Infect Dis 1993; 12:509-12.

Gersony WM. Long term issues in Kawasaki disease. J Pediatr 1992; 121:731-3.

Allen SW, Shaffner EM, Harrigan LA, dkk. Maximal voluntary work and cardiorespiratory fitness in patients who have had Kawasaki syndrome. J Pediatr 1992; 121:221-5.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp3.1.2001.19-23

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.