Retardasi Mental
Sari
Retardasi mental adalah penurunan fungsi intelektual yang menyeluruh secara bermakna
dan secara langsung menyebabkan gangguan adaptasi sosial, dan bermanifestasi selama
masa perkembangan. Klasifikasi retardasi mental adalah mild retardation, moderate
retardation, severe retardation dan profound retardation.
Etiologi retardasi mental dapat terjadi mulai dari pranatal, perinatal dan postnatal.
Beberapa penulis secara terpisah menyebutkan lebih dari 1000 macam penyebab
terjadinya retardasi mental, dan banyak diantaranya yang dapat dicegah. Ditinjau dari
penyebab secara langsung dapat digolongkan atas penyebab biologis dan psikososial.
Diagnosis retardasi mental tidak hanya didasarkan atas uji intelegensia saja, melainkan
juga dari riwayat penyakit, laporan dari orangtua, laporan dari sekolah, pemeriksaan
fisis, laboratorium, pemeriksaan penunjang.
Tata laksana retardasi mental mencakup tatalaksana medis, penempatan di panti khusus,
psikoterapi, konseling, dan pendidikan khusus. Pencegahan retardasi mental dapat primer
(mencegah timbulnya retardasi mental), atau sekunder (mengurangi manifestasi klinis
retardasi mental).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
WHO. Primary prevention of mental neurological and
psychosocial disorders. Geneva, WHO 1998: h. 8-53.
Payne JS, Patton JR. Mental retardation. Columbus: Bell
& Howell Company,1981. h. 1-466.
Sularyo TS. Tumbuh kembang anak dengan minat
khusus pada aspek pencegahan Tuna grahita. Disampaikan
pada seminar sehari jangan sampai anakku tuna
grahita, Jakarta, 21 November, 1992.
Prasadio T. Gangguan psikiatrik pada anak-anak dengan
retardasi mental. Disertasi. Surabaya: Universitas
Airlangga, 1976.
Lumbantobing SM. Anak dengan mental terbelakang Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1997. h. 1-85.
Ramelan W. Tuna grahita bawaan: latar belakang genetik
dan deteksi dini pada orangtua. Disampaikan pada
seminar sehari jangan sampai anakku tuna grahita,
Jakarta, 21 November, 1992.
Valente M, Tarjan G. Etiology factors in mental
retardation. Psychiatric Ann Repr 1974:8-14.
Sidiarto LD. Tuna grahita ditinjau dari aspek neurologis.
Disampaikan pada seminar sehari jangan sampai anakku
tuna grahita, Jakarta, 21 November 1992.
Shelton JR. Theories of development and learning.
Dalam: Wolraich ML, penyunting. Disorders of
development learning a practical guide of assesment and
management. Edisi ke-2. St. Louis, 1996. h. 3-39.
Glascoe FP. Development screening. Dalam: Wolraich
ML, penyunting. Disorders of development learning a
practical guide of assesment and management. Edisi ke-
St. Louis, 1996. h. 89-128.
Balarajan R, Raleigh VS, Botting B. Mortality from
congenital malformations in England and Wales:
variations by mother‘s country of birth. Arch Diss in
Child 1989; 64:1457-62.
Turner G, Robinson H, et al. Preventive screening for
the fragile X syndrome. N Eng J Med 1986; 315:607-9.
Fisher DA. The thyroid. Dalam: Kaplan SA, penyunting.
Clinical pediatric endocrinology. Philadelphia: W B
Saunders Co,1990. h. 87-126.
Regier DA, Farmer ME, et al. Comorbidity of mental
disorders with alcohol and other drug abuse, result from
the epidemiologic catchment area (ECA) study. JAMA
; 264:2511-8.
Rydhstroem H. The relationship of birth weight and
birth weight discordance to cerebral palsy or mental
retardation later in life for twins weighing less than 2500
grams. Am J Obstet Gynecol 1995; 173:680-6.
Simons JQ, Tymchuck AJ, Valente M. Treatment and
care of the mentally retarded. A psychiatric ann repr
:15-20.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp2.3.2000.170-7
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.