Intoleransi Laktosa pada Anak dengan Nyeri Perut Berulang

Elizabeth Yohmi, Aswitha D. Boediarso, Badriul Hegar, Pramita G. Dwipurwantoro, Agus Firmansyah

Sari


Sakit perut berulang (SPB) merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak
terutama dalam hal pendekatan diagnosis dan tatalaksana. Sebagian besar penyebab
SPB adalah gangguan fungsional dan hanya sebagian kecil (10%) yang disebabkan oleh
kelainan organik. Intoleransi laktosa dilaporkan merupakan penyebab SPB terbanyak
pada anak berusia di atas 5 tahun. Intoleransi laktosa terjadi akibat ketidakmampuan
laktase menghidrolisis laktosa yang masuk ke dalam usus halus. Manifestasi klinis yang
diperlihatkan sangat bervariasi seperti mual, muntah, sakit perut, kembung, sering flatus
dan diare. Berbagai pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk mendiagnosis
keadaan intoleransi laktosa. Uji hidrogen napas merupakan alat diagnostik pilihan saat
ini, karena bersifat non invasif dan mempunyai nilai sensitifitas dan spesifisitas yang
tinggi, serta sangat mudah dan aman dilakukan pada anak. Biopsi usus masih merupakan
uji diagnostik baku emas untuk mengukur aktivitas laktase. Prevalens intoleransi laktosa
di berbagai tempat di dunia sangat beragam. Ras dan pola hidup dalam mengkonsumsi
susu/produk susu dilaporkan berperan pada aktivitas laktase. Di Indonesia, prevalens
intoleransi laktosa pada anak pernah dilaporkan dengan memperlihatkan peningkatan
prevalens sesuai dengan bertambahnya usia, tetapi prevalens intoleransi laktosa pada
anak yang menderita SPB belum pernah dilaporkan.


Kata Kunci


intoleransi laktosa; sakit perut berulang; uji hidrogen napas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hyam JS, Hyman PE. Recurrent abdominal pain and

the biopsychosocial model of medical practice. J Pediatr

; 133: 473-8.

Firmansyah A. Aspek diagnostik sakit perut berulang.

MKI 1991; 9: 525-8.

Wald A, Chandra R, Fisher SE, Gartner JC, Zitelli B.

Lactose malabsorption in recurrent abdominal pain of

childhood. J Pediatr 1982; 100: 65-8.

Van der Meer SB, Forget PP, Kuijten RH, Arends JW.

Gastroesophageal reflux in children with recurrent

abdominal pain. Acta Ped 1992; 81: 137-40.

Buller HA. Recurrent abdominal pain in children: Kuliah

tamu bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM 2000.

Apley. The child with abdominal pain. London:

Blackwell Scientific Publ, 1975. h. 3-54.

Hyams JS. Recurrent abdominal pain in children.

Gastroenterol Nutr 1995; 7: 529-32.

Hyam JS, Treem WR, Justinich CJ, Davis P, Shoup M,

Burke G. Characterization of symptoms in children with

recurrent abdominal pain: Resemblance to irritable bowel

syndrome. J Pediatr Gastroenterol and Nutr 1995; 20:

-14.

Gremse DA, Nguyenduc GH, Sacks Al, Di Palma JA.

Irritable bowel syndrome and lactose maldisgestion in

recurrent abdominal pain in childhood. Southern Med

J 1999; 92: 778-81.

Webster RB, DiPalma JA, Gremse DA. Lactose

maldisgestion and recurrent abdominal pain in children.

Dig Dis Sci 1995; 7: 1506-10.

Di Palma AN, Di Palma JA. Recurrent abdominal pain

and lactose malabsorption in school-aged children.

Gastroenterol Nutr 1997; 20: 180-3.

Mews CF, Sinatra FR. Abdominal pain. Dalam: Wyllie

R, Hyams JS, penyunting. Pediatric Gastrointestinal

Disease: Pathophysiology, Diagnosis, Management.

Philadelphia: W.B. Saunders Co, 1993. h. 177-86.

Boediarso A. Sakit perut berulang. Dalam: Muhyi R,

Abumanyu, Soefyani, penyunting. Naskah laengkap

Simposium Nasional Badan Koordinasi Gastroenterologi

Anak Indonesia. Banjarmasin. 2000. h. 59-70.

Oberlander TF, Rappaport LA. Recurrent childhood

abdominal pain: Evaluation and management. International

Seminars in Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 1994;

: 2-9.

Lebenthal E, Kretchmer N, Alliet P. Lactase deficiency,

lactose malabsorption, and lactose intolerance. Dalam:

Lebenthal E, penyuting. Texbook of gastroenterology and

nutrition in infancy. Edisi ke-2. New York: Raven Press,

h. 459-72.

Rings EHHM, Grand RJ, Buller HA. Lactose intolerance

and lactase deficiency in children. Pediatr 1994; 6 : 562-

Buller HA, Grand RJ. Lactose intolerance. Annu Rev

Med 1990; 41: 141-48.

American academy of pediatrics - Committee on

nutrition. The practical significance of lactose intolerance

in children. Pediatr 1978; 62:240-5.

Garza C, Scrimshaw NS. Relationship of lactose

intolerance to milk intolerance in young children. Am J

Clin Nutr 1976; 29: 192-6.

Buller HA. Lactase phlorizin hydrolase: A review of the

literature. Disertasi. University of Amsterdams, 1990.

h. 2-25.

Firmansyah A. Laktosa dan laktase, aspek biokimiawi dan laboratorium. Bahan kuliah Bagian Ilmu Kesehatan

Anak FKUI, Jakarta. 1999

Boediarso A. Perkembangan laktase dan hubungannya

dengan makanan bayi. Sari Pediatri 1993; 1: 17-20.

Buller HA, Rings EHHM, Montgomery RK, Grand RJ.

Clinical aspect of lactose intolerance in children and

adults. Scand J Gastroenterol 1991; 26 , 73-80.

Montes RG, Perman JA. Lactose intolerance. Postgrad

Med 1991; 89; 175-84.

Gracey M, Anderson CM. Disorders of carbohydrate

digestion and absorption. Dalam: Gracey M, Burke V,

penyunting. Pediatric Gastroenterology and Hepatology.

Edisi ke-3. Boston: Blackwell Scientific Publication,

h. 380-402.

Sunarto Y, Suharyono. Pemeriksaan-pemeriksaan

sindrom malabsorpsi. Dalam: Suharyono, Boediarso A,

Halimun EM, penyunting. Gastroenterologi anak

praktis. Jakarta: BP-FKUI, 1998. h. 325-43.

Artan R, Biçakçi Z. Lactose malabsorption in Turkish

schoolchildren. IMJ 1997; 4; 273-6.

Hegar B, Buller HA. Breath hydrogen test in lactose

malabsorption. Paeditr Indones 1995; 35: 161-71

Hegar B. Uji hidrogen napas satu cara diagnostik

gangguan saluran cerna. MKI 1998: 278-80.

Suharjono, Sunoto, Boediarso A, Sutedjo. Lactose

malabsorption in healthy Indonesian children. Paediatr

Indones 1971; 11: 251-4.

Sunoto, Suharjono, Sutedjo. Two years study on sugar

intolerance in Indonesian children. Paediatr Indones

; 13: 241-9.

Hegar B, Firmansyah A, Boediarso A, Sunoto. Aktivitas

enzim laktase pada murid taman kanak-kanak. MKI

; 2: 125-7.

Hegar B, Niken PY, Firmansyah A. Aktivitas enzim

laktase pada murid sekolah dasar. MKI 2001;51: 154-6.

Bayless TM, Huang SS. Recurrent abdominal pain due

to milk and lactose intolerance in school-aged children.

Pediatr 1971; 47: 1029-32.

Barr RG, Levine MD, Watkins JB. Recurrent abdominal

pain of childhood due to lactose intolerance: A

prospective study. N Engl J Med 1979; 300: 1449-52.

Liebman WM. Recurrent abdominal pain in children:

Lactose and sucrose intolerance, a prospective study.

Pediatr 1979; 64: 43-5.

Lebenthal E, Rossi TM, Nord KS, Nord KS, Branski D.

Recurrent abdominal pain and lactose absorption in

children. Pediatr 1981; 67: 828-32.

Christensen MF. Prevalence of lactose intolerance in

children with recurrent abdominal pain. Pediatr 1980;

: 681.

Blumenthal I, Kelleher J, Littlewood JM. Recurrent

abdominal pain and lactose intolerance in childhood.

Br Med J 1981; 282: 2013-4

Ceriani R, Zuccato E, Fontana M, Zuin G, Ferrari L,

Principi N, dkk. Lactose malabsorption and recurrent

abdominal pain in Italian children. J Pediatr Gastroenterol

Nutr 1988; 7: 852-7.

Hovarth K, Horn G, Hassan BG, Szamosi T, Nemes

NA, Bodanszky H. Chronic recurrent abdominal pain

and lactose malabsorption in childhood. Orv Hetil 1990;

: 2631-5 (abstrak).

Donan CG, Chabanet C, Pedone Ch. Milk-fermented

with yogurt cultures and Lactobacillus casei compared

with yogurt and gelled milk: influence on intestinal

microflora in healthy infants. Am J Clin Nutr 1998; 67:

-7.

Vessa TH, Marteau Ph, Zidi S, Rambaud JC. Digestion

and tolerance of lactose from yogurt and different semisolid

fermented dairy products containing Lactobacillus

acidophilus and bifidobacteria in lactose maldigester- Is

bacterial lactase important? Eur J Clin Nutr 1996; 50:

-3




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp2.4.2001.198-204

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.