Risiko Gangguan Perkembangan Neurologis antara Bayi Kurang Bulan Lanjut dan Bayi Cukup Bulan Sesuai Usia Kehamilan
Sari
Latar belakang. Bayi kurang bulan lanjut mempunyai fisiologis, metabolik, dan imunologi imatur, serta merupakan periode
tercepat pertumbuhan dan perkembangan otak. Pada awal kehidupan, BKBL rentan mengalami komplikasi dan mempunyai
risiko gangguan perkembangan neurologis (GPN).
Tujuan. Menentukan risiko GPN antara BKBL dan BCB sesuai usia kehamilan pada usia 3–6 bulan.
Metode. Penelitian dilaksanakan periode Oktober–Desember 2014 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah
bayi BKBL usia 3–6 bulan dengan BCB sebagai kontrol yang memenuhi kriteria inklusi. Risiko GPN diperiksa menggunakan
Bayley infant neurodevelopmental screener (BINS) dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan rasio odds.
Hasil. Terdapat 36 BKBL dan 36 BCB, dengan usia rerata 5,58 bulan pada BKBL dan 5,26 pada BCB. Perawakan pendek lebih
banyak pada BKBL dibanding BCB. Sebagian besar subjek pada kedua kelompok tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pendidikan
terbanyak orangtua adalah SMP dan SMA dengan sebagian besar orangtua bekerja, tetapi mempunyai pendapatan/bulan yang
rendah. Risiko GPN pada kelompok BKBL 22 dan BCB 10 bayi (p=0,004) dengan kekuatan hubungan risiko GPN pada BKBL
4,086 kali dibanding dengan BCB (RO=4,086; IK95%:1,518–11,000).
Kesimpulan. Bayi kurang bulan lanjut sesuai usia kehamilan dan sesuai usia koreksi mempunyai risiko gangguan perkembangan
neurologis 4,086 kali lebih besar dibanding dengan bayi cukup bulan.
Kata Kunci
Referensi
Engle WA, Tomashek KM, Wallman C. ‘’Late-preterm’’
infants: a population at risk. Pediatrics 2007;120:1390–
Raju TNK, Stark RDHR, Leveno KJ. Optimizing care
and outcome for late-preterm (near-term) infants: a
summary of the workshop sponsored by the National
Institute of Child Health and Human Development.
Pediatrics 2006;118:1207–14.
Dong Y, Yu J-L. An overview of morbidity, mortality
and long-term outcome of late preterm birth. World J
Pediatr 2011;7:199–204.
Martin JA, Hamilton BE, Ventura SJ, Osterman MJK,
Wilson EC, Mathews TJ. Births: final data for 2010.
National Vital Statistics Reports 2012;6:1–72.
Engle WA, Kominiarek MA. Late preterm infants, early
term infants, and timing of elective deliveries. Clin
Perinatol 2008;35:325–41.
Kinney HC. The near-term (late preterm) human brain
and risk for periventricular leukomalacia: a review. Semin
Perinatol 2006;30:81–8.
Loftin RW, Habli M, Snyder CC, Cormier MC, Lewis DF, DeFranco EA. Late preterm birth. MedReviews
;3:10–9.
Woythaler MA, McCormick MC, Smith VC. Late
preterm infants have worse 24-month neurodevelopmental
outcomes than term infants. Pediatrics
;127:622–9.
Setyorini A, Soetjiningsih, Haksari EL. Cognitive
outcome in late preterm babies. Paediatr Indones
;50:239–44.
Soysal AS, Gucuyener K, Ergenekon E, Turan Ö,
Koc E, Turkyılmaz C, dkk. The prediction of later
neurodevelopmental status of preterm infants at ages 7
to 10 years using the Bayley infant neurodevelopmental screene. J Child Neurol 2014;27:1621–2.
Saher G, Brugger B, Lappe-Siefke C, Mobius W, Tozawa
R, Wehr M, dkk. High cholesterol level is essential for
myelin membrane growth. Nat Neurosci 2005;8:468–
Isaacs E, Fischl B, Quinn B, Chong W, Gadian D,
Lucas A. Impact of breast milk on intelligence quotient,
brain size, and white matter development. Pediatr Res
;67:357–62.
Santos IS, Matijasevich A, Domingues MR, Barros AJ,
Victor CG, Barros FC. Late preterm birth is a risk factor
for growth faltering in early childhood: a cohort study.
BMC 2009;9:1–8.
DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp17.3.2015.190-4
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##
Email: editorial [at] saripediatri.org
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.